ContohPertama. Pantun di atas terdiri dari 4 baris dan berima akhir atau bersajak a-b-a-b. Baris pertama dan kedua dari pantun tersebut disebut dengan sampiran yang merupakan bagian awal sebuah pantun. Sementara itu, baris ketiga dan keempatnya merupakan
Seperti yang kita ketahui, jenis pantun bila dibagi berdasarkan kelompok usia yang dituju, pantun dapat dibagi menjadi pantun anak-anak, pantun remaja, dan pantun dewasa atau pantun orang tua. Pantun orang tua biasanya mengandung makna dan petuah yang ditujukan kepada orang-orang dewasa. Adapun nasihat-nasihat yang terselip dalam isi pantun tersebut mencakup berbagai hal, mulai dari petuah menjadi orang dewasa, nasehat agama, pantun nasehat pergaulan di masyarakat, pantun ajakan menjaga kesehatan dan lingkungan, serta pesan-pesan moral lainnya agar menjadi pribadi yang layak selain berepran sebagai media edukasi bagi kalangan orang dewasa, beberapa pantun orang tua juga cocok jadi sarana pendidikan bagi kelompok usia remaja dan anak-anak dalam membangun karakter dirinya. Dalam artikel ini, kami sajikan sekumpulan pantun orang tua yang mengandung nilai-nilai mulia buat Orang Tua Panuh Nasehat1. Jangan dijual itu tanah Jika harganya terlalu rendah Bekerjalah dengan amanah Karena kerja adalah Pendekar tua bawa pelana Naik kuda, tiada talinya Tunaikan sholat dengan sempurna Di akhirat kelak akan Pergi belanja membeli rempah Di tengah pasar terjadi gempa Apa guna harta melimpah Bila sakit selalu Anak raja berebut tahta Janganlah suka berkata Langit cerah, awannya rendah Udara dihirup terasa di lidah Kepada Allah kita ibadah Agar hidup menjadi Kolam ikan ditumbuhi pandan Mawar putih, anggrek rembulan Kurang makan, letih di badan Kurang pikir, tersesat Pak penghulu mengambil bedak Perahu besar baru bersandar Pikir dulu sebelum bertindak Supaya sesal dapat Ikan berduri si ikan patin Kemarin ditangkap sama si Martin Tabung rejeki secara rutin Pasti tenang di dalam Taman safari ada pengemis Bajunya compang dan agak tipis Jalani hari jangan pesimis Segala rintangan harus Hari Jumat, hari Selasa Pergi ke kota membawa obat Insan di dunia banyak dosa Mari bersihkan dengan Ubah besi menjadi baja Baja dipasang di dalam goa Sepanjang hari capek kerja Tenangkan jiwa dengan Duka tersentak renggut ceria Selaksa tanya bantah problema Ketika jejak di sudut usia Tersisa hanya sebuah Dari Jogja membeli blewah Di Bengkulu mengambil naskah Rajin kerja bukan tuk mewah Tapi untuk memberi Jalan-jalan ke tempat wisata Di kebun raya melihat anoa Lakukan pekerjaan dengan cinta Hadapi kesulitan dengan berdo’ Malam-malam berolahraga Pergi berlari ke hotel Juanda Jika berharap mendapat surga Amalan baik jangan Pagi hari berolahraga Lewat jalan yang cukup indah Jika ingin masuk ke surga Jangan lupa untuk Daun dipetik, rumput disabit Di tengah sawah ular melilit Saat mentari menjelang terbit Kerja semangat walaupun Adik kakak datang memohon Ingin belanja di toko Amazon Mari kita sayangi pohon Agar lestari lapisan Gunung tinggi berbatu-batu Seru didaki bersama papa Jika kita diberi sesuatu Terima kasih jangan Jalan-jalan ke Uluwatu Lihat kera bawa sepatu Sesama teman saling membantu Itulah tanda orang Ikan bandeng banyak duri Goreng bersama ikan teri Bekerja keras setiap hari Sukses datang di ujung Oleh-oleh minyak zaitun Dapat pula kain katun Jika pribadi selalu santun Semua orang mudah Ajak anak ke Slovenia Tiba di sana membeli kembang Belajar banyak ilmu dunia Ilmu agama harus Kayu merah telah dipahat Tempat kita beristirahat Kepada Allah memohon sehat Itulah tanda hidup Pagar jembatan jadi pembatas Jembatan kayu di bagian atas Jaga kesehatan sebagai prioritas Agar selalu dapat Baju kemeja dimakan ngengat Ngengat datang dari arah barat Kalau kerja tanpa semangat Pasti beban terasa Berjajar batu di atas nisan Batu dipasang di tengah taman Saling membantu sesama insan Itulah tanda orang Dari Pariaman menuju Bekasi Datang ke sana membawa misi Mari makan makanan bergizi Agar badan sehat Pipit bersiul di pucuk dahan Ibu membuat masakan acar Membaca Al Quran suruhan Tuhan Di sana ada hikmah Bawa tali sepanjang lengan Tali hijau harus diikatkan Jika peduli dengan lingkungan Menanam pohon ayo Sungguh indah pesona alam Penuh bunga yang bermekaran Bersedekah tuntunan Islam Dalam Al Quran sudah Kakek tua kulitnya kusta Coba digosok dengan busa Jangan suka berkata dusta Karena itu memperbanyak Ada lagu judulnya Bang Toyib Nggak pulang-pulang bersama Rasyid Dengarkan suara adzan maghrib Segeralah pergi ke dalam Buat galah dari kayu rotan Rotan diangkut di atas sampan Mari cegah kebakaran hutan Karena menjadi sumber Burung garuda bawa liontin Terbang rendah ke dalam kantin Ayo olahraga secara rutin Badan sehat, tenanglah Udara segar di waktu pagi Datang surya tak ada awan Orang baik suka berbagi Hati mulia sifatnya Sejuk dinginnya kota Cimahi Dua baju di dalam wadah Sujud syukur pada Ilahi Gunakan hidup untuk Ada tumbuhan seperti hewan Hewan langka jangan ditawan Jika jadi insan dermawan Banyak teman sedikit Jeruk rusak jangan diperas Rasanya masam seperti miras Marilah kita bekerja keras Supaya bisa membeli Asam kendis, asam gelugur Campur keduanya supaya lezat Menangis mayat di alam kubur Terkenang badan tak pernah Kain kasa diberi renda Renda dibawa bersama obat Selagi usia masih muda Ayo segera lakukan Batu cadas berbongkah-bongkah Air mengalir ke tempat rendah Bekerja keras mencari nafkah Supaya hidup terasa Naik delman ke Tanjung Pinang Lewat dulu desa Ketapang Orang beriman selalu tenang Hidupnya bahagia terasa Ada cambuk ada cemeti Simpan satu di dalam peti Jaga akhlak budi pekerti Tabiat buruk segera Pergi sendiri tiada kawan Kawan berangkat tidak ditahan Didik hati jadi dermawan Untuk mendapat kasih Daun tetap di atas dulang Malam-malam menangkap ikan Dalam kitab terdapat larangan Perbuatan haram usah Ular kobra datang melilit Burung pipit dan walang sangit Hidup tak akan terasa sulit Bekerja sengit, berdoa Bangun kemah di depan pancoran Musik mengalun sambil kudapan Banyak hikmah dalam Alquran Jadi penuntun buat Kalau peranan jadi tuntutan Kenapa pimpinan dilupakan Kalau Al Quran jadi pedoman Kenapa gosip suka Ingin rasanya ke kota Mekah Pergi ke sana untuk menikah Bila harta untuk sedekah Pertanda hidup penuh Orang Tua Berisi Petuah Bijak51. Pagi lebaran memakan donat Beras dimasak buat ketupat Meski badan dan pikiran penat Impian besar harus Kulit lembu celupkan samak Warnanya putih jangan diinjak Harta dunia janganlah tamak Kalau mati tidak Bunga berseri kumbang merapat Kumbang Karet suka menyengat Cahaya mentari terasa hangat Kejar target dengan Dari pantai mendapat kerang Hendak dimasak gunakan arang Berbicara janganlah sembarang Karena bisa menyakiti Burung pipit sayapnya basah Hinggap di kayu depan madrasah Badan sakit, pikiran gelisah Membuat hidup terasa Dari Korea menuju Belgia Tiba di sana menangkap ikan Jika berharap hidup bahagia Petuah agama hendak Ada besi, ada tembaga Pisang dimakan seekor kera Jika bumi tidak dijaga Bencana datang tiada Dapat batu sebagai jimat Jimat didapat di tempat keramat Jalani hidup dengan berhemat Masa depan kan terasa Lihat bunga sedang merekah Kambing qurban buat aqiqah Semangat berjuang pencari nafkah Janganlah lupa untuk Pantai tanjung tempatnya raja Tengah hutan sampah berserakan Gemar menabung bolehlah saja Punya hutang jangan Ada arang merah membara Arang dibuang tengah telaga Anugerah Allah tiada terkira Memberi kita hidup yang Tuan raja pergi ke rawa Tangkap merpati dapatnya tekukur Awali kerja dengan berdoa Lalu akhiri dengan Tengah kota banyak polusi Udaranya pekat bagai terasi Orang hebat membawa solusi Orang khianat suka Awan berlari, angin menerpa Goa kecil dipasang pipa Sinar mentari datang menyapa Doa pagi jangan Membeli beras ke Mang Duloh Sambil membawa sebuah surat Iman dan takwa kepada Allah Kunci bahagia dunia Jalan-jalan ke daerah Tuban Berputar-putar naik delman Berbuat baik itu kewajiban Bagi orang yang Di kaki gunung ada petani Sedang bicara sama bupati Siapa yang tekun hari ini Akan sukses di masa Baju lama sudah kumal Kembang manis tempat si lebah Punya ilmu tiada amal Bagaikan pohon tak Mobil berputar berjalan mundur Bapak sopir membeli bajigur Jika semangatmu selalu kendur Jangan sampai nanti Siapa suruh membeli sangkar Sangkar burung anyaman tikar Siapa selalu suka bertengkar Dekat dia dengan yang Anak sekolah telah lulus Dapat hadiah sekaligus Bekerjalah secara tulus Kelak hasilnya akan Masak sayur daun pepaya Dimakan untuk menu sarapan Hidup jangan sekedar berfoya Ayo menabung tuk masa Pohon kurma dikembangbiakan Coba tanam di ujung telaga Jika agama tak diamalkan Jangan berharap menuju Orang berlari badannya kekar Jatuh tersangkut sebatang akar Mari peduli orang sekitar Jangan selalu suka Naik kereta rodanya dua Dari selatan menuju utara Kerja diawali dengan doa Moga berkah dan Ke Purwodadi membeli barang Barang langka modelnya lama Jangan peduli gunjingan orang Asal benar sesuai Di atas meja ada terasi Rasanya mantap buat konsumsi Jangan belanja karena gengsi Apalagi hanya untuk Di tengah laut melihat karang Karang hitam dibuat arang Supaya hidup berjalan terang Janganlah suka perdaya Mak Lampir cari Sembara Sembara pergi menangkap rusa Jauh dari Tuhan akan sengsara Hidup di dunia dan akhir Bunga mawar banyak yang mekar Daunnya direndam di bawah lontar Dosa berat bagi yang ingkar Tiada tenteram, badan Kerjakan PR janganlah malas Bisa-bisa tak naik kelas Berbuat baik haruslah ikhlas Tiada berharap mendapat Burung hinggap di atas dahan Turun sebentar mematuk ketan Jauhi niat bermegah-megahan Karena itu sifatnya Jalan-jalan setelah seminar Tiba di rumah sesudah ashar Orang beriman jiwanya bersinar Jauh gelisah dan juga Pergi ke pasar jualan ikan Ikan dibawa oleh keponakan Kebutuhan dasar harus diutamakan Kalau bersisa, ayo Masuk ke sungai injaklah batu Paku didapat jangan dibuang Orang pintar menjaga waktu Karena waktu adalah Banyak sawah hilang di kota Jadi berubah gedung terbuka Jangan suka berkata dusta Karena bisa membuat Pasir hitam butir-butiran Sangat lembut seperti jelaga Siapa berpedoman dengan al Quran Terbimbing jiwa menuju Kertas koran di dalam peti Peti terbuat dari meranti Mari semaikan budi pekerti Semoga berguna di akhirat Tanah rata ditumbuhi kurma Tanah rawa tidak beraroma Kaya harta miskin agama Pasti jiwa takkan Perut lapar meminta makan Hanya tersisa seekor ikan Bila sholat selalu ditegakkan Nasib baik takkan Tingkap papan kayu persegi Sampan sakat di Pulau Angsa Indah tampan karena budi Tinggi derajat karena Pasang pagar diberi kawat Pagar berduri yang sangat kuat Bumi kita harus dirawat Agar memberi banyak Rumah permai pintunya lima Sungguh sedap dipandang mata Hidup damai dengan sesama Itulah ajaran agama Patung batu indah terpahat Terasa seru untuk dilihat Mari wujudkan tubuh yang sehat Sediakan waktu buat Ke Jakarta duduk termenung Di bawah kelapa ada patung Walau harta setinggi gunung Kalau durhaka hidup kan Roti panggang diisi kismis Bungkus bersama kue kukis Tetap semangat, kerja optimis Jangan biarkan jiwa Ikan arwana, ikan buntal Jika dimakan sebabkan gatal Lisan laksana macan yang brutal Tidak dijaga, berakibat Kayu beringin mudah dipahat Tumbuh dekat rumah Camat Lingkungan bersih badan sehat Gairah hidup terasa Dari Italia jalan kelelahan Buat berjumpa bibi dan paman Orang mulia menjaga kebersihan Karena merupakan bagian dari Langit senja terlihat cerah Batang bambu terbelah-belah Barang siapa mudah menyerah Tentulah dia akan Tentara datang tangkap penyelundup Bawa senjata yang tertutup Semangat kerja tak boleh redup Agar bahagia menjalani Gubuk jati bertembok bata Bata kuat warnanya merah Teguhkan hati menggapai cita Kepada Tuhan kita Bayang hitam berkelebat Hilang jauh melompat-lompat Ayo semua segera bertaubat Sebelum maut datang Beli alat di Minahasa Alat panjang seperti tongkat Rajin salat, rajin puasa Jangan lupa juga Untuk apa menjadi sakti Kalau senang memaki-maki Siapa orang suka berbakti Niscaya dia banyak Pergi ke Sawah membawa peti Peti berisi setangkai padi Jadilah insan yang rendah hati Pasti mengerti balas Walaupun malam semakin redup Tapi semangat tetap menyala Terbiasa berbagi di kala hidup Hidup kan nikmat kaya Rumah di parit terlihat permai Pedagang kecil jualan siomai Kalau ke masjid tidak ramai Pastinya sulit tercipta Kayu jati bagus dipahat Ukirannya indah, enak dilihat Lingkungan bersih dan juga sehat Membuat nyaman untuk Kulit keriput Bapak petani Surya menyengat pakai bikini Sesulit apapun pekerjaan ini Dengan semangat harus Rasa sakit hingga ke kaki Tangan keram dipijat mantri Setiap hari mengais rejeki Cukup makan anak dan Dua lalat di atas meja Lalu terbang ke atas kepala Luruskan niat dalam bekerja Agar kerja dapat Sakit gigi selalu kambuh Dengar irama terasa gaduh Ke mana hati harus berlabuh Kepada Tuhan tempat Aroma belerang masuk ke aula Terasa menyengat tak tertahankan Punya uang harus dikelola Jangan semuanya Tengah malam mendapat berita Berita duka dari Australia Biarlah badan terlihat nista Asalkan akhlak selalu demikianlah kumpulan pantun tema orang tua. Semoga pantun-pantun tersebut dapat memberi arti dan inspirasi. Berikutnya silakan baca juga aneka pantun terbaik berikut iniPantun Kasmaran RomantisPantun Bersajak AA AAPantun 4 Baris tentang CintaKumpulan Pantun 3 BaitPantun 4 Baris Nasehat
Discovershort videos related to pantun berbakti pada orang tua on TikTok. Watch popular content from the following creators: Pena_Habib(@pena_habib), Pdt. Obaja Tanto Setiawan(@psobaja), Masruroh Msi pasuruan(@masrurohmsipasuruan), Dalamislam.com(@dalamislamcom), Juragan Sirwal(@juragan.sirwal), Kunayu(@kunayu1210), Adahobi, Pantun Orang Tua – Karya sastra memanglah sangat beragam, ada salah satu karya puisi lama yang masih sangat populer hingga hari ini, yaitu pantun. Pantun yang sarat akan maknanya disebut dengan pantun orang tua. Pantun orang tua atau juga kerap dikenal dengan pantun nasihat, tidaklah sekedar karya sastra dengan tata bahasa yang khas, melainkan karya ini mampu menyampaikan beragam nasihat bagi berbagai kalangan masyarakat. Nah, pada artikel kali ini kita akan belajar bersama tentang apa itu pantun orang tua, apa makna dari pantun tersebut, serta beragam jenis dari pantun orang tua. Bagi kamu yang penasaran, yuk segera baca artikel ini sampai tuntas ya. Pengertian Pantun Pantun merupakan salah satu karya sastra yang populer di tradisi masyarakat Melayu termasuk di Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pantun dapat diartikan sebagai bentuk puisi Indonesia Melayu, yang setiap baitnya terdiri atas empat baris dengan sajak a-b-a-b. Baris pertama dan baris kedua biasa disebut dengan sampiran. Sampiran adalah dua baris kalimat yang berguna mengantarkan rima atau sajak. Bagian sampiran tidak mengandung hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dan baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun. Isi pantun ini merupakan tujuan pesan dari pantun. Pengertian Pantun Orang Tua Pantun orang tua adalah pantun yang berkaitan dengan nasihat atau wejangan orang tua. Pantun ini juga biasa dikenal dengan pantun nasehat orang tua atau pantun nasehat. Pantun jenis ini juga memiliki tujuan menyampaikan pesan moral dan didikan kepada anak. Nasihat-nasihat untuk menjadi bijaksana, berani, sabar, berakhlak mulia, nasihat agama dan lain sebagainya disampaikan dengan bahasa yang lebih nyaman didengar dengan menggunakan karya sastra berupa pantun. Pantun orang tua terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis pantun nasihat, ada pantun adat, pantun budi, pantun agama, dan masih banyak lagi. Semua jenis pantun orang tua akan kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Pantun Orang Tua Bernilaikan Nasehat Pantun orang tua jenis pertama adalah pantun nasehat. Pantun ini berisi suatu pesan moral dan arahan dari orang tua untuk anak-anaknya. Pantun ini harus memiliki kosa kata dan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh sang anak. Pesan yang terkandung dalam pantun ini haruslah disampaikan secara eksplisit atau tersurat agar anak tidak kebingungan dan harus menerka-nerka apa maknanya. Salah satu contoh pantun nasihat adalah Ke pasar beli terong Terongnya sejumlah lima Janganlah jadi sombong Sebab kita butuh sesama Buah jeruk rasanya masam Belinya di pasar ramai Jangan suka muka muram Agar hidup menjadi damai Di akuarium ada ikan Ikan hias namanya arwana Selepas bermain lekas rapikan Agar tak hilang kemana-mana Pantun Orang Tua Bernilaikan Adat Budaya bangsa kita memiliki beragam adat istiadat. Oleh karena itu penting sekali untuk mengenal dan mempelajari budaya kita agar semakin mencintai budaya bangsa kita. hal ini dimaksudkan agar ketika kelak sudah dewasa, sang anak tidak melupakan budaya bangsanya sendiri. Pengenalan dan pengajaran tentang budaya ini mampu disampaikan secara sederhana dan menyenangkan, yakni melalui untaian pantun. Karena dengan bahasa pantun dapat menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Berikut adalah contoh pantun orang tua dengan tema adat agar anak-anak mencintai budayanya Pagi hari sarapan nasi Setelah itu makan mengkudu Mari saling menjaga toleransi Agar bangsa bersatu padu Ada hewan jalannya terong Si serong bebek angsa Mari saling gotong royong Untuk jaga budaya bangsa Pantun Orang Tua Bernilaikan Agama Sebagai orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Salah satu pantun yang mengandung pesan dan pedoman dalam menjalani hidup adalah pantun agama. Selain berisi tentang pengetahuan akan agama, pantun ini juga memuat larangan yang tidak boleh dilakukan menurut ajaran agama. Berikut adalah contoh pantun orang tua agama untuk mengarahkan anak-anak sesuai nilai dan prinsip keagamaan Semerbak melati dimana-mana Sampai masuk ke dalam gua Jika hati gundah gulana Pergilah ke surau seraya berdoa Adik mirna bermain sempoa Sempoa baru dari Jakarta Sebelum makan marilah berdoa Agar berkah makanan kita Ada ulat jadi kepompong Kupu terbang tandanya tamu Janganlah suka bohong Agar Tuhan mencintaimu Pantun Orang Tua Bernilaikan Jenaka Meski telah menjadi orang dewasa, orang tua juga senang dengan lelucon atau kata-kata jenaka untuk menghibur diri sebagai menghilangkan penat. Dengan adanya pantun jenaka mampu memberikan hiburan tersendiri bagi pendengarnya. Selain menghibur, kata-kata dalam suatu pantun cocok digunakan untuk menasehati dan bermain bersama sang anak. Berikut adalah contoh pantun orang tua jenaka yang dapat ditujukan bagi anak-anak Di sawah ada padi Padinya dipanen pak ihsan Anak siapa belum mandi Semerbaknya membuat pingsan Ada hewan namanya ulat Ulat itu suka daun bolong Siapa suka makan cokelat Senyumnya manis giginya ompong Pantun Orang Tua Bernilaikan Suka Cita Pantun suka cita merupakan salah satu jenis pantun orang tua yang mengandung kata-kata bahagia dan sukacita penulisnya. Dengan pantun jenis ini dapat mengekspresikan kebahagiaan dalam diri, baik bagi anak-anak maupun bagi sang orang tua. Selain itu, pantun suka cita juga menggambarkan kata-kata pujian kepada sang anak. Pujian ini merupakan bentuk kebahagiaan. Salah satu contoh pantun suka cita adalah sebagai berikut Ada seorang berbaju abu Berdiri di samping danau toba Senang hati ayah ibu Lihat adik juara lomba Bu Rima menjual jamu Jamunya dari daun jambu Semoga sukses kelak dirimu Sebab selalu bantu ibu Pantun Orang Tua Bernilaikan Bakti Salah satu kewajiban anak adalah berbakti kepada orang tua. Berbakti merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki anak sebagai bentuk kesetiaan. Seorang anak perlu diajari untuk dapat berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Salah satu cara mengajari anak agar berbakti adalah dengan menggunakan media karya sastra, contohnya adalah pantun orang tua. Ada salah satu jenis pantun orang tua yaitu pantun berbakti. Pantun jenis ini merupakan pantun orang tua yang mengandung pesan agar anak berbakti kepada orang tua dan tidak durhaka. Berikut adalah contoh pantun berbakti Burung merak burung merpati Sayapnya indah penuh bulu Jadilah anak yang berbakti Agar kelak bahagia selalu Buah apel buah nangka Dijual bapak sepanjang hari Kalau kakak tidak durhaka Pastilah sukses esok hari Ada paku jumlahnya dua Dua-duanya sudah berkarat Patuhlah kepada orang tua Agar selamat dunia akhirat Pantun Orang Tua Bernilaikan Pendidikan Pendidikan adalah salah satu hal penting bagi anak-anak. Orang tua berharap anak-anaknya mengenyam pendidikan yang baik tentunya agar memiliki masa depan yang cerah. Akan tetapi anak-anak sering lalai dan kurang memahami betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka. Sesuai dengan namanya, pantun pendidikan merupakan salah satu jenis pantun yang mengandung pesan tentang pendidikan dan semangat belajar. Dengan demikian orang tua dapat menggunakan pantun pendidikan sebagai media karya yang mampu memotivasi belajar sang anak. Salah satu contoh pantun pendidikan adalah Ada lampu di samping pagar Pagar rumah dicat merah Saat muda semangatlah belajar Agar masa depan cerah Kak Rina pakai gelang Gelang cantik dari emas Kalau mau otak cemerlang Buanglah sifat malas Ada lubang ada celah Celahnya ditutup sutera Rajinlah belajar di sekolah Agar kelak hidup sejahtera Penutup Demikian artikel tentang pantun orang tua yang berisi pengertian sampai jenis-jenis pantun orang tua. Bagaimana? Asyik kan belajar tentang karya sastra pantun. Selain mengasyikkan, belajar pantun juga menambah wawasan kita dan bagaimana caranya menasehati dengan menyenangkan. Kira-kira kamu sudah bisakah membuat pantun? Coba tuliskan di kolom komentar pantun yang berhasil kamu buat ya.
45Pantun Berbakti Kepada Orang Tua ~ Nasehat Bijak . 175 Pantun Agama Penuh Nasihat Bijak yang Mulia . Kumpulan Pantun Pendidikan Berbalas, Penuh Nasehat Bijak . 45 Pantun Menuntut Ilmu yang Penuh Petuah Nasehat . 30 Pantun Kesehatan Jantung dan Menjaga Peredaran Darah .
Perintah untuk berbakti kepada keduanya di sebabkan karena keridoan dan kemurkaan Allah bergantung pada keduanya. Rasulullah SAW. bersabda رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ Baca Juga Judul 15 Pantun Berbakti Kepada Orang Tua yang Lucu dan Bermakna “Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim. Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Wajib Dilakukan Seorang Anak 1. Bertutur Kata Lembut Kepada Orang Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Patuh Terhadap Perintah Orang Selalu Bersikap Sopan Kepada Orang Selalu Sabar dan Tahan Memberikan Hadiah Kepada Orang Tua. Kesemuanya adalah bentuk, dan akhlak anak terhadap orang tua buat berbakti kepada keduanya. Baca Juga Ceramah Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dan Balasan Pahalanya Hadirin, Bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya akan mengundang ridha kedua orang tua kepada anak. Sementara ridha kedua orang tua terhadap anak merupakan penentun seorang anak mendapat ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian uraian teks pidato ini semoga bermanfaat dan menjadi petunjuk bagi kita semua, agar selalu berbuat baik dan berkahlak Karimah kepada kedua orang penutup pidato saya, saya akan menutup dengan pantun. Pohon jati jumlahnya duaKayunya dibawa ke kota BelgiaCara berbakti pada orang tuaSelalu berusaha membuat bahagia Wallahu a'lamWassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu. Baca Juga Tulisan Waalaikumsalam Arab Latin dan Artinya, Ucapan Untuk Menjawab Salam Terkini

Diantaranya, pantun agama, pantun nasehat, pantun jenaka, pantun adat dan lain-lain. Berikut ini, kami lampirkan Pantun Melayu tentang nasehat untuk berbakti kepada kedua orangtua.

Pantun orang tua adalah pantun yang berisi tentang nasehat maupun wejangan tentang adat budaya bawah ini beberapa contoh pantun orang tua. Untuk itu, lihat dahulu daftar isinya. kaki anak Belanda,Perjuangan sangat berarti. Dengarkan olehmu ananda,Jadilah anak yang kecil suka bercanda,Walau anak dari sang raja. Inilah nasehat dari ayah bunda,Tekun dan jujur dalam jati berjajar lima,Hujan turun tak reda-reda. Hidup di dunia tak akan lama,Jangan engkau mudah berkicau amat indahnya,Bersiul-siul keluarkan suara. Beginilah adat di dunia,Kadang penuh dengan pinang terbelah dua,Burung tekukur di atasnya. Susah senang selalu ada,Bersyukur adalah ke pasar membeli sarung,Beli satu diberi dua. Walau cinta setinggi gunung,Dunia ini ditinggalkan Jogja kota batik,Banyak barang bernilai seni. Akhirat itu lebih baik,Jadi pada dunia manis buah pepaya,Ambil satu dari kereta. Jika ingin merasa jangan jadi bagus dari sutra,Sepatu mahal kulit rusa. Kalau dunia di pelupuk mata,Kemiskinan selalu surat habis tinta,Tentu mengganti dengan pena. Kepada Allah meminta,Urusan dunia dan akhirat Orang Tua Berisikan Nilai AgamaSebelum dilanjutkan, nikmati dulu pantun cukup sekian terimakasih. Kumpulan pantun yang bisa dipakai untuk acara penutup pidato. puyuh berputar-putar,Dari laut menuju didapat dengan belajar,Bukan dengan beringin pohon melati,Tumbuh di bawah ingin terhibur hati,Ingatlah Tuhan Maha Penyayang. 13. Langit senja warnanya merah,Awan putih bagai terbelah. Makan minum baca bismillah,Diakhiri dengan hamdalah. Rindu Kirimlah surat,Bertanya gambar orang di sana. Carilah bekal untuk akhirat,Supaya kelak masuk ke Rawa banyak buaya,Kakinya empat Jalan melata. Apa gunanya kaya raya?Kalau diperbudak oleh ke Jakarta,Hujan turun badan pun basah. Jika Allah titipkan harta,Banyak-banyaklah manis memakai sendal,Sendal baru warnanya merah. Walau sedikit yang penting halal, Supaya hidup mendapat berkah. manis dari lebah,Lebah menggantung di taman indah. Bilang kau mendapat musibah,Milikilah hati yang bakau banyak akarnya,Bunga mawar banyak durinya. Bila Engkau mendapat bahagia,Banyak-banyaklah memuji diri-Nya. pasir padang rumput,Angin berhembus bawa maut pasti menjemput,Entah muda entah Orang Tua Tentang AdatSebelum berbicara pantun adat, ada baiknya membaca pantun wisata. Yakni pantun tentang wisata alam, budaya, maupun kuliner. bertiup di para-para,Gubuk kecil tidak bersendikan syara’Syara’ bersendikan kitbullah. langit jangan heran,Bintang-bintang bertaburan. Kitabullah adalah pedoman,Bagi mereka yang berjalan kaki terjerat,Badan kecil terasa ringan. Kitabullah pegang erat-erat,Dilepaskan tentu jangan. mangga mangga kweni,Lebih harum dari melati. Adat dunia memang begini,Susah senang silih dara burung perkutut,Terbang satu dari dahan. Kepada Allah kita mengikut,Sunnah Nabi dijalankan. pukat untuk ikan,Ikan dimasak campur bawang. Adat baik dilestarikan,Adat buruk marilah manis air nira,Satu gelas dibuatkan. Kalau adat membuat sengsara,Usahlah dia dijalankan. Jawa banyak batik,Warna banyak aneka rupa. Segala sunnah pastilah baik,Diturunkan kepada nabi dara terbang melayang,Jauh tinggi ke atas awan. Adat sunnah bertentangan,Ambil as-sunnah sebagai sakit rasanya,Ada penyengat di tangannya. Di alam kubur kita ditanya,Islam sebagai Nasehat dari Orang TuaSalah satu nasehat yang paling baik adalah nasehat untuk taat. Terutama taat menjalankan perintah agama. Sebagaimana termaktub dalam pantun agama. turun sangat lebat,Sampai sore belum rendah. Inilah pantun berisi nasehat,Dari Ayah dan biji dekat pisang,Diambil satu oleh orang. Wahai anakku yang kusayang,Jangan lupa dengan batu di dalam peti,Peti keras kayu jati. Kepada Ibu mesti berbakti,Itulah tanda iman di jati di buat bangku,Tempat orang sering bertemu. Isilah hati dengan ilmu,Supaya bijak dalam kecil suka mainan,Walau kecil sudah ini adalah perjalanan,Jangan lupa membawa jahe tanam kencur,Tumbuh sampai ke tepian. Turuti nafsu pastilah hancur,Bersabar itu adalah hari makan bubur,Air bersih di dekat lisan yang jujur,Supaya jiwa selalu merah di buat pasta,Mari bawa ke pasar kota. Janganlah engkau berkata dusta,Dusta itu menuju panas pasti meleleh,Dengan mentega gurih Engkau soleh soleh,Ayah bunda tentu batik ternyata bolong,Tertiup angin jauh melayang. Adik kakak saling menolong,Agar timbul kasih orang tua biasanya berisikan nasehat, agama, maupun adat. Pantun Orang Tua Bersajak ABABPantun merupakan puisi yang bersajak AB AB. Selain itu, biasanya dalam satu bait terdiri dari 4 baris. rumput ilalang,Dengan batu kayu beradu. Dari dahulu sampai sekarang,Di dalam qalbu terasa manis dari lebah,Madu mahal dijual di kota. Belajar itu jangan Lelah,Demi menggapai gambut banyak papan,Papan dari kayu sambut masa depan ,Dengan belajar tiada henti. ke hutan hendak berburu,Dengan rusa malah bertemu. Hormati olehmu para guru,Merekalah yang membawa ilmu. jauh suasana sepi,Lihat danau berjalan kaki. Teladani para nabi,Agar menjadi hamba dara terbang melayang ,Burung elang memburu ikan. Wahai Ananda ku sayang,Zakat puasa hendaklah atas hendak turun,Jalan tersesat mana arahnya. Awas jangan seperti Qorun,Hancur oleh harta kecil namanya Kijang,Kaki lincah bermain di umurmu panjang,Banyak amal untuk Sumatera Selat Malaka,Pulaunya sampai ke tepi barat. Awas jangan sampai durhaka,Akan sengsara dunia lalu jadi kenangan,selalu datang saat teman berkasih sayang,Mengharapkan Ridho dari Cinta Orang Tua Kepada Putra PutrinyaPantun seringkali digunakan dalam berbagai acara. Hampir setiap daerah memiliki pantun masing-masing. Seperti Melayu, Betawi, Cirebon, maupun daerah lainnya. kampung membeli talas,Beli satu lalu diikat. Kasih Ibu tiada terbalas,Bagaimana hujan yang dara terbang melayang,Pergi ke pantai bertemu kerang. Di waktu kecil kita disayang,Setiap hari panjang diikatkan,Kota Jogja banyak selalu memanjatkan,Doa tulus untuk burung di atas dahan,Terbang ke sana menuju tangga. Ayah selalu rela berkorban,Mencari nafkah untuk salak di dalam peti,Mantap semua ambil sebiji. Sebagai anak mesti berbakti,Hati Ibu jangan kanji jadi adonan,Buat bolu di dalam loyang. Walaupun ibu tidak makan,Yang penting anaknya bisa panjang dari baja,Untuk membelah biji lontar. Susah payah ayah bekerja,Supaya anaknya tak berduri daun talas,Tanam satu di Tanah Sunda. Suatu hari kita membalas,Kebaikan ayah serta bunda. lama si kera sakti,Pergi ke barat bersama gurunya. Jika kita selalu berbakti,Ayah bunda pasti manis buah pepaya,Warna merah sebuah tanda. Bila nanti kaya raya,Bahagiakanlah ayah Orang Muda Hormati Orang TuaPantun-pantun di bawah ini selain berisi nasehat, juga berisikan pantun motivasi. Tujuannya agar kita semua termotivasi untuk menghormati orang tua. tua dari papan,Sangat indah di waktu siang. Berkata-kata mestilah sopan,Di hadapan orang tua yang tersayang. keras bisa pecah,Jatuh satu ke dalam rawa . Siapa ingin hidup berkah,Hormatilah orang ikan dapat kakak,Makan nangka getah lekat. Sopan santun dalam bersikap,Tentu banyak teman yang daging beli iga,Daging rendang ambil tua Pintu Surga,Marilah kita ke Belanda,Belanda banyak tempat tua menyayangi yang muda,Itulah ajaran dari Dari Minang ke pulau Jawa,Badan letih ingin muda menghormati yang tua,Supaya hidup mendapat emas di dalam peti,Dalam nampan ada sekali-kali menyakiti,Hati ayah bunda tajam bagai peniti,Jari berdarah karena luka. Siapapun yang selalu berbakti,Tentu hidupnya apa di dalam karung,Hanya sayur dengan kencur. Walau harta sebanyak gunung,Tak Berbakti pastilah Penang kota Jakarta,Indah bagaikan warna pelangi. Alangkah senang keluarga bahagia,Anak orang tua saling Jasa-Jasa Orang TuaOrang tua memberikan kasih sayang yang besar pada anak-anaknya. Dengan aksih sayan gitulah mereka menjadi kuat untuk berkorban. kolam tumbuh bunga,Bunga cantik bernama seroja. Siang malam ayah bekerja,Demi menghidupi ke pasar membeli kentang,Surya naik cahaya terang. Berangkat pagi pulang petang,Ayah bekerja tanda indah kota Palu,Tempat orang jalan-jalan. Semoga Ayah sehat selalu,Diberikan luas tempat padi,Duduk santai di tepi. Walau apa yang terjadi,Ayah bekerja tiada terang dari sang surya,Awan datang sebuah pertanda Hidup senang hidup bahagia,Di sana ada jasa ayah bunda. indah di Belitung,Sayang awan begitu mendung. Jasa Ibu tak terhitung,Mulai dari Kita melur warnanya putih,Bagaikan putih bunga melati. Ibu bekerja sangat letih,Mengasuh kita sepenuh hati. hujan makan talas,Lebih nikmat dengan ketan. Jasa Ibu tak terbalas,Lebih luas dari lautan. pergi membawa jala,Ke danau berbuih dan ibu diberi pahala,Untuk semua halus hanya bisikan,Makan nangka dapat durian. Ibu selalu kami doakan,Semoga Allah memberi Kasih Sayang Orang senang di hari raya,Berbagi makanan pada tetangga. Betapa hati bahagia,Kita hidup dalam jernih dari telaga,Telaga indah dipandang mata. Ada Ayah yang selalu menjaga,Ada Bunda yang penuh gunung bawa tenda,Siang hari langitnya biru. Kasih ayah serta Bunda,Begitu manis bagaikan manis rambut berpita,Amat indah saat tertawa. Walau Sampai Menutup Mata,Diriku membalas jasa orang tua. bule rambutnya pirang,Bertemu di pantai Carita. Setiap malam ini timang-timang,Ibu mendongeng banyak senja terlihat jingga,Cuaca berubah amat berbeda. Dari kecil selalu dijaga,Rindu padamu di dalam timun si anak kancil,Lompat mengambil biji saga. Terkenang masa masa kecil,Penuh canda juga melaut dengan mayang,Pulang pagi ikan dibawa. Oh Ibu ku yang tersayang,Semoga engkau selalu penuh dengan dayang,Tak suka dengan perang. Dari dahulu selalu disayang,Sampai sekarang tak pernah kecil dari bata,Dari desa hendak pindah. Ayah ibu laksana permata,Hidup ini menjadi indah .Pantun Rindu Orang roti di atas bara,Supaya lezat bila dirasa. Rindu di hati menggelora,Berjumpa dengan ayah Bunda. berhenti lempar sauh,Berkerumun orang bagai sarang. Apa daya badan jauh,Sedang dirantau di negeri orang. buah delima,Sayang jatuh ke kolam angsa. Ingin makan bersama,Dengan ayah serta Bunda. membawa bedil,Bukan untuk berperang. Disayang waktu kecil,Kasih sayang slalu terkenang. kueni tidak berduri,Masih banyak hendak disimpan. Di sini hanya sendiri,Tuk membangun masa ikan dengan bubu,Cahaya temaram dalam pedati. Rindu dengan senyuman ibu,Begitu tentram dalam hati. ke pohon kelapa,Kelapa tua berumur sudah. Kenangan lama tak terlupa,Masa kecil masa yang indah. punya sungai gangga,Sungai besar membelah kota. Bergurau di dalam keluarga,Ayah Ibu penuh cinta. 99. Esok malam acara kenduri,Waktu terbaik tuk bersua. Kalau susah menimpa diri,Mungkin lupa pada orang tua. 100. Buah nipah buah nangka,Dua-duanya tak ada durinya. Semoga ayah semoga bunda,Mendapatkan ampunan dari-Nya. Bahkan di Riau, Pantun Melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah. Biasanya, pemakaian Pantun Melayu digunakan di pembuka kata atau pun di penutup.. Namun tak jarang juga, Pantun Melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri. Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika Pantun ialah puisi melayu lama asli dari indonesia yang terdiri atas sampiran dan juga isi dengan rima a-b-a-b. Pada dasarnya Kata “Pantun” tersebut berasal dari bahasa jawa kuno yakni tuntun, yang berarti ialah mengatur atau menyusun. Pantun merupakan sebuah karya yang tidak hanya mempunyai rima dan juga irama yang indah, tetapi juga memiliki makna yang penting. Pantun tersebut awalnya adalah karya sastra indonesia lama yang diungkapkan dengan secara lisan, tetapi dengan seiring berkembangnya zaman sekarang pantun itu mulai diungkapkan dengan tertulis. Pantun juga ialah suatu karya yang dapat menghibur dan juga mendidik serta juga menegur. Pantun adalah suatu ungkapan perasaan dan juga suatu pikiran, dikarenakan ungkapan itu disusun dengan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga dapat sangat menarik untuk didengar atau juga dibaca. Pantun tersebut menunjukkan bahwa indonesia mempunyai ciri khas tersendiri untuk dapat mendidik dan juga menyampaikan hal yang bermanfaat. CIRI –CIRI PANTUN Pantun mempunyai Bait, pada tiap-tiap bait pantun itu disusun oleh baris – baris. Satu bait tersebut terdiri atas 4 baris . yaitu baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. baris terdiri atas 4 sampai 6 kata. Setiap bait pantun terdiri dari sampiran dan juga isi. Pada Baris pertama dan juga kedua adalah sampiran, baris ketiga dan juga keempat ialah isi. Walaupun sampiran tersebut tidak berhubungan secara langsung dengan isi, tetapi lebih baik jika kata – kata pada sampiran itu ialah suatu cerminan dari isi yang hendak disampaikan Pantun itu Bersajak a-b-a-b atau juga a-a-a-a. Penting Ciri – ciri pantun ialah yang terdapat di atas, kita harus dapat mengenali ciri – ciri pantun agar dapat membedakan anatara pantun dengan puisi lama yang lain. Contohnya ialah ada yang mengatakan bahwa terdapat suatu pantun 2 baris, dan hal tersebut adalah pendapat yang keliru salah, dikarenakn yang dua baris itu merupakan karya puisi lama yang disebut dengan Gurindam. MACAM – MACAM PANTUN Pantun Berdasarkan Siklus Kehidupan usia , ialah sebagai berikut Pantun Anak – Anak ialah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa anak – anak. Pantun tersebut dapat menggambarkan suatu makna kegembiraan maupun kesedihan. Pantun Orang Muda ialah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa muda. Pantun tersebut biasanya berartikan mengenai perkenalan, Hubungan Asmara rumah tangga, dan Perasaan kasih sayang, iri, dll, serta juga nasib. Pantun Orang tua ialah suatu pantun yang berhubungan dengan Orang Dewasa Tua. Biasanya mengenai suatu Adat Budaya, Agama, Nasihat, dan lain sebagainya. Pantun Berdasarkan Isinya , ialah sebagai berikut Pantun Jenaka ialah pantun yang berisikan mengenai hal – hal lucu dan juga menarik. Pantun Nasihat ialah suatu pantun yang berisikan mengenai suatu nasihat, yang bertujuan untuk mendidik, dengan cara memberikan suatu nasihat mengenai moral, budi perkerti, dan lain sebagainya. Pantun Teka – Teki ialah suatu pantu yang berisikan suatu teka teki, dan juga biasanya para pendengar atau juga pembaca akan diberi kesempatan untuk dapat menjawab atau menerka teka – teki pantun itu. Pantun Kiasan ialah suatu Pantun yang berisikan mengenai suatu kiasan yang biasanya untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat. Contoh Pantun Nasehat Contoh Pantun Jenaka Contoh Pantun Muda Contoh Pantun Talibun Contoh Pantun Perkenalan Contoh Pantun Cinta Contoh Pantun Lucu Contoh Pantun Karmina Contoh Pantun Kilat Contoh Pantun Teka Teki Contoh Pantun Tua Contoh Pantun Anak-Anak Contoh Pantun Kiasan Contoh Pantun Agama Contoh Pantun Pendidikan Contoh Pantun Berbalas Contoh Pantun Kesehatan Ciri-ciri Syair Pentun Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya. Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan. Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran. Mempunyai pola A-A-A. Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata. Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita. Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur. Contoh PantunTerbaik dan Terbaru Berikut ini adalah kumpulan pantun nasehat agar berbakti kepada orang tua. Terdiri dari beberapa judul Pantun nasehat Berbakti Kepada Ibu Pantun nasehat berbakti kepada bapak Pantun nasehat berbakti kepada orang tua. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ibu Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada Ibu wajib berbakti Sebagai jalan menuju surga. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. Pencuri suka mengendap-endap, hendak mengambil kamera. Masakan emak paling sedap, Walau biasa, bangkit selera. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ayah Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup bahagia. Jembatan besi jembatan baja, Beji besar jadi penyangga. Siang malam pergi bekerja, Agar tak sengsara semua keluarga. Angin kencang daun terbawa, Banyak buah pada dahannya. Untuk ayah kupanjatkan doa, Semoga mendapat ampunan-Nya. Main di jurang sangat bahaya, Jurang dalam banyak batunya. Moga-moga Ayah bahagia, Melihat anak-anak sukses semua. Pantun Nasehat Menghormati Orang Tua Walau hitam arang kelapa, Jika dibakar api membara. Hormati olehmu Ibu Bapak, Ridha Allah ada pada ridhanya. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada Ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati Ibunda. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang.

Muslim 2. Berbuat dan Bertutur Kata yang Baik. Ilustrasi berbuat dan bertutur kata baik (photo/istock/didiona) Memuliakan orang tua dalam Islam, dapat dilakukan seorang anak dengan berbuat dan berkata baik kepada orang tuanya, sesuai anjuran Rasulullah SAW: "Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu, kemudian ibumu, sekali lagi ibumu, kemudian

Pantun nasehat orang tua adalah jenis pantun yang disampaikan orang tua kepada anaknya. Pantun ini biasanya mengandung pesan-pesan moral yang ditujukan kepada anak-anak, baik yang menyangkut tentang pendidikan, menghormati guru, adab berteman, nasihat agama, dan anjuran-anjuran lainnya agar menjadi anak yang berakhlak dalam artikel ini, kami sajikan sekumpulan pantun nasehat orang tua yang mengajarkan anak-anak untuk menjadi pribadi yang tekun belajar, menyayangi teman, rajin beribadah, hemat menggunakan uang, menjaga kesehatan, dan menumbuhkan sikap positif agar menjadi insan yang berkarakter Anjing mengejar ke tanah landai Ayah berburu mendapat talas Rajin belajar pangkal pandai Semangat terus jangan Udara segar di waktu pagi Datang surya tak ada awan Anak baik suka berbagi Hati mulia sifatnya Ternak pulang ke dalam kandang Bapak tani datang belakangan Sedap mata ikut memandang Jika bersih alam Hari raya memasak ubi Nasi masak di daun jati Berakhlak mulia contohlah Nabi Itulah kemuliaan yang Santan kelapa diberi pasta Rasanya enak dibungkus pita Barang siapa pandai berdusta Susah dipercaya, hidup pun Pergi berobat ke rumah dukun Dukun cilik memetik sukun Rajin baca, belajar yang tekun Agar nanti tak mudah Dapat batu sebagai jimat Jimat didapat di tempat keramat Jalani hidup dengan berhemat Masa depan kan terasa Petik jambu memakai galah Jambu dibawa ke kota Mekkah Hormatilah guru di sekolah Karena akan membawa Beli alat di Minahasa Alat panjang seperti tongkat Rajin salat, rajin puasa Jangan lupa juga Pagar jembatan jadi pembatas Jembatan kayu di bagian atas Jaga kesehatan sebagai prioritas Agar selalu dapat Tugu muda di Semarang Dari jauh terlihat jelas Rajin belajar sejak sekarang Biar tidak tinggal di Terumbu karang ada udangnya Udang dikejar seekor ikan Belilah barang secukupnya Jangan semua Dapat gelang di pekarangan Gelangnya kecil sudah karatan Siapa buang sampah sembarangan Pasti dia temannya Dari Pariaman menuju Bekasi Datang ke sana membawa misi Mari makan makanan bergizi Agar badan sehat Bunga mawar bunga melati Tumbuh banyak dipetik bibi Ilmu ditimba sepenuh hati Dari al Quran dan Sunnah Anak itik jangan dikejar Nanti melompat ke tengah pasar Di waktu kecil malas belajar Pasti menyesal di saat Kirim surat lama dibalas Saat dibalas mintanya gelas Ayo semangat janganlah malas Nilai menurun, tak naik Lampu ungu berpijar-pijar Naik ke perahu main selancar Kalau kamu semangat belajar Ilmu yang masuk pastinya Kakaknya Upin bernama Kak Ros Tidak senang pakaian kotor Jika sering belanja boros Nanti keuangan bisa Adik kakak duduk sejajar Nonton bola dari jam lima Ilmu dunia harus dikejar Jangan dilupa ilmu Biji kuaci dicampur delima Rasanya enak, sungguh dahsyat Ilmu dicari tiada percuma Buat bekalan sepanjang Jalan-jalan ke kota Mekkah Untuk melihat teman menikah Moga belajar mendapat berkah Agar hidup indah Di atas motor makan kuaci Sambil melihat gadis yang cantik Tangan kotor harus dicuci Gosok sabun dua puluh Bunga berseri kumbang merapat Kumbang merah suka menyengat Cahaya mentari terasa hangat Pergi sekolah dengan Mata melihat, bibir menggerutu Raja bercumbu bersama ratu Badan sehat jadi nomor satu Agar hidup makin Dari Korea menuju Belgia Tiba di sana menangkap ikan Jika berharap hidup bahagia Petuah agama hendak Perahu layar ke tengah bendungan Udara sejuk beri ketenangan Jangan jajan dengan sembarangan Bisa-bisa penyakit Tangkap ikan di tengah telaga Ikan dilukis sama seniman Bila kebersihan selalu dijaga Tentu hidup terasa Wajah dirawat biar berseri Kulit panas terkena matahari Tetap semangat di hari ini Janganlah malas dan lupa Pergi ke pantai ketemu jodoh Dari Makasar asal orangnya Kalau diri merasa bodoh Rajin belajar adalah Tegur sapa memakai salam Tulus di hati yang paling dalam Jangan bergadang larut malam Jatuh sakit, rasanya Lepas di jemur baju dilipat Rapi disimpan bersama piama Jangan pernah tinggalkan sholat Karena sholat tiang Ada gula ada semut Semut merah di tengah laut Jadi anak harus penurut Jangan bantah dan banyak Taman safari ada pengemis Bajunya compang dan agak tipis Tekun belajar, jangan pesimis Segala rintangan harus Pandai berkata pandai bertutur Habis makan silakan berkumur Mari olahraga dengan teratur Agar sehat dan panjang Lampu kecil berpijar-pijar Bawa sebentar masuk ke goa Bangun pagi menjelang fajar Sebelum belajar harus Air tajin diminum kuda Kuda berjalan membawa angsa Siapa yang rajin di waktu muda Hidup bahagia ketika Jalan-jalan ke daerah Tuban Berputar-putar naik delman Berbuat baik itu kewajiban Bagi orang yang Pohon kurma dikembangbiakan Coba tanam di ujung telaga Jika agama tak diamalkan Jangan berharap menuju Buah mengkudu, buah stroberi Bawa ke pasar dibungkus kain Perbaiki dulu diri sendiri Jangan menghujat orang Sungguh besar buah kelapa Petik satu nikmati rasa Kehangatan bunda takkan terlupa Kan terkenang sepanjang Batu pecah jatuh terbelah Ada setan jangan ditoleh Minta maaf kalau bersalah Itulah tanda insan yang Putih bersih gumpalan awan Sayap elang dikepak-kepakan Apa kabar kawan-kawan Selamat belajar aku Oleh-oleh minyak zaitun Dapat pula kain katun Jika pribadi selalu santun Semua orang mudah Berjumpa nenek di bandara Halim Ulurkan jari untuk disalim Tumbuhkan pribadi menjadi alim Hindarkan diri berbuat Dagang jamu selendangnya belang Jamu disimpan di lemari kaca Saat waktumu sedang luang Ayo manfaatkan dengan Mak Lampir cari Sembara Sembara pergi menangkap rusa Jauh dari Tuhan akan sengsara Hidup di dunia dan akhir Gunung Merbabu tumbuh talas Banyak pula macan dan rusa Kasih Ibu tiada terbalas Mengalir terus sepanjang Tanah kering harus ditandur Lalu tanami pohon gaharu Sikat gigi sebelum tidur Agar bersih dan tak Malam hari menyantap kari Makan ikan mendapat duri Jasa guru tiada berperi Masa cerah di depan Musim dingin cuaca tak menentu Taruh di kulkas segelas jamu Orang lain enggan membantu Jika malas jadi Raja sudah mendapat mantu Pangeran tampan berbaju ungu Ringan tangan selalu membantu Moga berkah naungi Serangga ngengat membuat celah Celahnya besar di tengah-tengah Ayo semangat pergi ke sekolah Kalau belajar tak boleh Banyak duri di dataran rendah Keluarga ramai kompak melangkah Hari ini hari yang indah Moga di sekolah mendapat Ayam jantan di atas galah Induk ayam turun berkotek Belum mengerjakan PR sekolah Pagi-pagi ribut Jual kain buat dekorasi Kain dililit di atas duri Kalau bermain jangan emosi Teman pergi tinggal Kain batik dipakai berburu Dekat kali ketemu buaya Anak baik menghormati guru Juga berbakti pada orang Lihat senja mulai meredup Sambil nikmati es teh celup Belajar itu seumur hidup Takkan habis ilmu Berangkat kerja memakai dasi Bajunya bersih tampak serasi Tubuh yang sehat butuh nutrisi Mari konsumsi makanan Buah kelapa banyak santannya Santan dimasak dapat minyaknya Orang yang banyak ilmunya Tentu dia mudah Burung garuda bawa liontin Terbang rendah ke dalam kantin Ayo olahraga secara rutin Badan sehat, tenanglah Beli rantang isinya kismis Rasanya renyah diminta pengemis Hari datang terasa manis Lakoni belajar dengan Rusa lari ke padang datar Singa datang tuk mengejar Jika ingin tambah pintar Tentu kita harus Di kaki gunung ada petani Sedang bicara sama bupati Siapa yang tekun hari ini Akan sukses di masa Ibu pergi membeli benang Jahit seragam di depan taman Bangun pagi hati pun senang Pergi ke sekolah berjumpa Lampu di kota terang-terang Mobilnya banyak membawa barang Jika mandinya jarang-jarang Bau tubuhnya kaya Kuda berjalan jangan dikejar Jika dikejar larinya ke kota Jadi anak rajinlah belajar Demi meraih Mekar sudah bunga selasih Biar subur, pupuk diberi Jika sekolah selalu bersih Semangat belajar pasti Lama sudah tidak bertemu Saat bersua meminum jamu Jauhkan malas dari hidupmu Niscaya cerah masa Perut lapar meminta makan Hanya tersisa seekor ikan Bila sholat selalu ditegakkan Nasib baik takkan Sejuk dinginnya kota Cimahi Dua baju di dalam wadah Sujud syukur pada Ilahi Gunakan hidup untuk Bapak kondangan pakai kemeja Dapat undangan dari Tuan Takur Jangan sembarangan untuk belanja Keluarkan uang dengan Patung batu indah terpahat Terasa seru untuk dilihat Mari wujudkan tubuh yang sehat Sediakan waktu buat Pohon pepaya terlihat kurus Buahnya matang, kulitnya halus Belajar keras adalah harus Iringi dengan doa yang Manusia purba suka berburu Makan daun sebagai jamu Anak mulia hormati guru Itulah tanda dia Lampu menyala ketika fajar DI atas perahu sedang berlayar Jika kamu malas belajar Bisa-bisa hidupmu Adik bernyanyi di dalam tenda Tenda besar dibuat dadakan Main game harus ditunda Sebelum PR kamu Punya pacar tak boleh GR Pacar dibawa sama Mas Teguh Saat belajar mengerjakan PR Hadapi dengan Banyak sawah hilang di kota Jadi berubah gedung terbuka Jangan suka berkata dusta Karena bisa membuat Nasi dimakan terasa mentah Ubi dikukus bersama tebu Jadi anak jangan membantah Rajin membantu ayah dan Pergi sendiri tiada kawan Kawan berangkat tidak ditahan Didik hati untuk dermawan Untuk mendapat kasih Pagi awan, hujan pun basah Awan gelap berwarna merah Meski pelajaran terasa susah Tetap belajar pantang Pergi ke sungai menangkap ikan Ikan dibawa jadi hiasan Mari bantu yang membutuhkan Semoga Allah beri Burung pipit di atas lembu Terbang ke sana indah terlihat Ayo bangkit dari tidurmu Sambut pelajaran dengan Ada arak di dalam gelas Gelas dibikin bercelah-celah Jadi anak jangan pemalas Ayolah rajin pergi Berjajar batu di atas nisan Batu dipasang di tengah taman Saling membantu sesama insan Itulah tanda orang Daun-daunan harus diramu Tuk obati semangat yang redup Sungguh-sungguhlah mencari ilmu Biar menjadi pegangan Hujan deras dingin airnya Musim panas memetik durian Anak pemalas sedikit temannya Hidup susah karena Buah merah dari Papua Paling enak si buah semangka Patuhilah nasihat orang tua Jika tak ingin jadi Masak sayur daun pepaya Dimakan untuk menu sarapan Hidup jangan sekedar berfoya Ayo menabung tuk masa Ke Papua berjumpa Ginanjar Duduk berdua berbagi cerita Barang siapa suka belajar Ilmu berguna mencari Cahaya fajar terlihat semu Warnanya ungu di atas batu Banyak belajar sejuta ilmu Agar hidup makin Rambut biru dibungkus kasa Seniman datang bawa sketsa Bersujud selalu pada Sang Kuasa Mohon ampunan segala Malam-malam hujan rintik Lihat mekar bunga selasih Percuma juga berwajah cantik Jika giginya tidak Bumbu masakan ditambah tomat Tomat ditanam di hari Jumat Mari biasakan hidup hemat Gunakan uang dengan Berangkat ke kota merasa kelelahan Langit terang tiada berawan Siapa yang suka jaga kebersihan Pasti dia orangnya Malam Jumat enak kerokan Badan hangat, kaki kesemutan Amalan sholat jangan dilupakan Agar selamat, dijauhi Angkut batu sepuluh kubik Batu diletakkan sebelah kiri Menabung itu perilaku baik Mari lakukan setiap Rambutnya indah, kulitnya bersih Rumahnya berhias bunga selasih Mari bersujud pada Sang Pengasih Semoga kesulitan hilang Kotak rusak ditutup kaca Kaca dibawa dari California Banyak-banyaklah engkau membaca Agar lebih luas melihat Buah nanas dimakan unggas Pepaya biru dicampur pisang Belajar keras laksanakan tugas Supaya guru selalu Kakak di taman bawa bendera Sedang duduk hatinya terluka Banyak teman banyak saudara Banyak musuh banyak Bibi datang bersama paman Kakek memberi sebungkus ikan Bersihkan badan dari kuman Kalau mandi, sabun Bukan di kebun menangkap ikan Namun di sana menanam kurma Jika guru sedang menerangkan Selalu dengarkan dengan Timur barat segala arah Memandang laut sejauh mata Jangan mundur jangan menyerah Sebelum tercapai demikianlah kumpulan pantun nasehat orang tua. Semoga pantun-pantun tersebut dapat memberi arti dan inspirasi. Berikutnya silakan baca juga aneka pantun terbaik berikut iniPantun Hari SeninPantun Pertunangan RomantisPantun Gombal Bahasa InggrisKumpulan Pantun SayangPantun Ngajak NikahPantun Baper Romantis

AyatTentang Berbakti Kepada Orang tua Ayat tentang berbakti kepada orang tua adalah ayat-ayat Alquran yang merupakan firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, dimana di dalam ayat tersebut berisi tentang perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain adalah amal shalih yang utama dan dicintai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.
Contoh Pantun Berbakti Kepada Orang Tua Sangat Menyentuh Hati - Pantun dalam bahasa Minangkabau berarti petuntun. Jaman dahulu, orang senang bermain balas pantun karena pantun dinilai bisa membuat orang lebih kreatif dalam merangkai kata. Nah, jika Anda salah seorang penggemar pantun, berikut adalah pantun berbaikti pada orang Berbakti Pada IbuBurung Bangau terbang tinggi,Panggang roti pakai Ibu harus berbakti,Kalau mau masuk Jahe ditambah lada,Ditambah gula sangatlah kangen pada Ibunda,Kangen akan pelukan sedih karena nestapa,Hendaklah cari teman lupakan jasa Ibunda,Kalau tidak ingin laut ikan berenang,Di laut banyak ikan ibu harus terkenang,Walau jauh tetaplah malam datang mengendap-endap,Agar tidak ada yang terbangun ibu sangat sedap,Buat lapar dan membangkitkan ke pasar beli kedongdong,Beli sepuluh ribu dapat hati ibu mengandung,Tak pernah sedikitpun ia kucing dengan anaknya,Mengeong minta makan barang baik dengan kesholehannya,Insyaallah balasan surga sudahlah novel sampai menutupi wajah,Mata terpejam dan pulas berdoa dan bermunajah,Doakan anak tak kenal Kamis hari Jumat,Jangan lupa bersedekah walau kau punya dendam kesumat,Terlebih pada ibu yang sayang tiada lengkeng tidak dapat dihitungPanen buahnya beribu-ribuAnak sholeh yang beruntungMendapat Surga karena bakti pada ibuPantun Berbakti Pada AyahCuaca panas tak terkira,Minum air jeruk sebagai pelepas sholeh adalah pelipur lara,Ayah bahagia menjaga kayu diganti baja,Baja besar sebagai sholeh berdoa untuk ayah yang bekerja,Agar bisa terus bersama angin terbangkan daun,Buah pun banyak yang bekerja sepanjang tahun,Doa anak untuk ayah agar selalu diberi gunung sangat berbahaya,Ada jurang dalam yang banyak Ayah selalu bahagia,Melihat anak-anak sukses dan membantu belut di dalam sawah,Belut terjebak dalam hati seorang ayah,Melihat anak pandai tembok tak dapat runtuh,Walau angin badai menerpa baik yang menyayangi ayah,Kelak di akhirat dosa dihapus hilang luas banyak belerang di tepi,Belerang dibawa oleh pemborong .Janganlah jadi anak tak tahu budi,Agar ayah selalu bebek baris berlari-lari,Lari-lari hingga melewati rasa hati ini,Melihat ayah tertawa bahagia sinar bulan di malam hari,Sama halnya dengan kilau bintang yang tak pernah redupAnak sholeh dan baik hati,Membuat ayah selalu anak jangan suka nakal,Kalau nakal orangtua tak akan pergi membawa bekal,Anak sholeh berdoa untuk Berbakti Pada Ayah Ibu Hitam arang kayu dibubu,Dibakar api panas ayah dan ibuKarena kasih sayang mereka tiada cantik hadiah dari kakak,Baju warna hitam tanda ibu tak boleh dibentak,Dapat siksa kubur karena jumlah daun kelapa kering,Hitung dari bagian ibu dan ayah tak dapat dihitung,Kalau dihitung bisa buat botak pantun berbakti pada orang tua yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga bermanfaat dan selamat berpantun.
Pantunini karya Almarhum DR (HC) Tenas Effendy, Budayawan Riau yang jasa-jasanya sangat terpatri di Bumi Lancang Kuning. Melalui pantun ini, H Tenas Effendy mengingatkan kita betapa memuliakan orang tua sangat penting. Hormat kepada orang tua bukan hanya sekedar ajaran agama, tapi juga sudah menjadi bagian dari kebudayaan manusia,
Jakarta - Setiap anak memiliki kewajiban berbakti kepada orang tuanya. Anak bisa ada dan terlahir ke dunia karena orang tua atas izin Tuhan YME. Dengan berbakti kepada orang tua tercinta maka kehidupan kita akan dipenuhi keberkahan. Lirik Lagu Flu - HEIZE feat. CHANGMO Cara Membuang Kasur, Jangan Asal Taruh di Tempat Sampah Arti Belajar beserta Ciri, Jenis, dan Tujuannya Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berbakti kepada orang tua, dan satu di antaranya mengekspresikan ungkapan sayang lewat pantun. Hanya, membuat pantun berbakti kepada orang tua merupakan satu di antara hal yang tidak mudah. Bagi kamu yang kesulitan dalam merangkai kata-kata, tidak perlu khawatir. Kamu hanya perlu mencermati beberapa contoh pantun bertema berbakti kepada orang tua di bawah ini. Berikut beberapa contoh pantun berbakti kepada orang tua, yang bisa dijadikan sebagai referensi, dikutip dari laman Diedit dan Pantuncinta2000, Selasa 13/12/2022.Berita Video, Highlights Pertandingan Madura United Vs Bali United pada Senin 12/12/2022Ilustrasi orang tua dan anak. Credits by August de Richelieu1. Cari peti di tengah gua, Guanya gelap tiada pelita. Mari berbakti kepada orang tua, Sebab tanpanya, kita bukan apa-apa. 2. Bawa tenda ke Somalia, Serdadu sembunyi di dalam gua. Apa tandanya anak yang mulia? Selalu berbakti pada orang tua. 3. Pohon jati jumlahnya dua, Kayunya dibawa ke kota Belgia. Cara berbakti pada orang tua, Selalu berusaha membuat bahagia. 4. Baju putih terlihat basah, Baru dicuci sama Amanda. Bila hati terasa susah, Teringat diri pada ibunda. 5. Tanah dibakar menjadi bata, Buah semangka menjadi jamu. Wahai ayah ibu tercinta, Selamat malam dari Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak remaja. Sumber Unsplash6. Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada ibu wajib berbakti, Sebagai jalan menuju surga. 7. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. 8. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. 9. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. 10. Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Baju merah berhias renda, Tebu manis terperas sepah. Ayah bunda telah tiada, Kemana rindu hendak tertumpah. 12. Jangan dimakan buah berduri, Baru dipetik di kota Deli. Ibu berjuang setiap hari, Badan letih tidak peduli. 13. Rumah kotor oleh jelaga, Jelaga hadir di para-para. Jangan sia-siakan keluarga, Supaya hidup tidak sengsara. 14. Peta di buku tiada arahnya, Jalan ke seberang buat latihan. Anak yang patuh orang tuanya, Akan disayang oleh Tuhan. 15. Keris patih benda pusaka, Bentuknya aneh tidak biasa. Jangan menjadi anak durhaka, Kelak hidupnya bakal Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels.16. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. 17. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati ibunda. 18. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang. 19. Surya muncul fajar menjelang, Penuhi dunia dengan cahaya. Ayah ibu selalu berjuang, Agar keluarga hidup bahagia. 20. Gajah ngamuk berbuat ulah, Masuk selokan badannya basah. Jika tidak masuk sekolah, Ayah bunda pastilah Pantun Berbakti kepada Orang TuaIlustrasi orang tua dan anak. Sumber foto Zaman purba hidup di gua, Tangkap rusa, dapatnya anoa. Turuti perintah orang tua, Tiap solat tak lupa berdoa. 22. Gunung Merbabu tumbuh talas, Banyak pula macan dan rusa. Kasih Ibu tiada terbalas, Mengalir terus sepanjang masa. 23. Dari Italy lalu ke Belanda, Duduk sendiri di kursi depan. Terima kasih kepada bunda, Tiap hari siapkan sarapan. 24. Gambar tabu jangan diunggah, Ranah hukum siap menjerat. Orang tua jangan disanggah, Agar selamat dunia akhirat. 25. Habis berlari terasa payah, Ada kolam di kota Makkah. Terima kasih kepada ayah, Siang malam mencari nafkah. Sumber Diedit, Pantuncinta2000 Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
  • Ζуйιдο кθ
    • Гепроጱωпуг υдрሗдрег κаዞаз еճиዕፖδ
    • ኡтабру сሒхոհовαፒ εβеγикиψол
  • Оζупсеዧоби ጽιрсу
  • Եት уዜа аዙխкуտулυ
    • Озв εባевոс ша
    • ግб пуլещо
    • Τабаքе መ շидեκо
  • Θթафኢ уጴо
ContohPantun Nasehat Orang Tua. Makna : Sosok Ibu yang bekerja siang dan malam. Siang hari mengurusi anak-anak, rumah, dan berbagai macam hal lainnya. Sedangkan malam harinya sering terbangun untuk mengurusi kita sewaktu masih bayi. Makna : Sebagai anak harus selalu berbakti kepada ibu dan ayah.

Masih tentang pantun nasehat. Dalam sebuah hadits disebutkan, keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua. Kemurkaan Allah tergantung kemurkaan orang tua pula. Oleh karena itu wajib bagi setiap manusia menghormati orang tuanya. Dengan menghormati dan berbakti kepada orang tua, maka akan mendapatkan berkah. Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua Sehingga hidupnya pun akan dipenuhi kebahagiaan. Jika ingin Allah mengutamakan kita, maka utamakan dulu orang tua. Berikut ini adalah kumpulan pantun nasehat agar berbakti kepada orang tua. Terdiri dari beberapa judul Pantun nasehat Berbakti Kepada Ibu Pantun nasehat berbakti kepada bapak Pantun nasehat berbakti kepada orang tua. Baca juga pantun nasehat tentang kesehatan. Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada Ibu wajib berbakti Sebagai jalan menuju surga. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. Pencuri suka mengendap-endap, hendak mengambil kamera. Masakan emak paling sedap, Walau biasa, bangkit selera. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ayah Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup bahagia. Jembatan besi jembatan baja, Beji besar jadi penyangga. Siang malam pergi bekerja, Agar tak sengsara semua keluarga. Angin kencang daun terbawa, Banyak buah pada dahannya. Untuk ayah kupanjatkan doa, Semoga mendapat ampunan-Nya. Main di jurang sangat bahaya, Jurang dalam banyak batunya. Moga-moga Ayah bahagia, Melihat anak-anak sukses semua. Pantun Nasehat Menghormati Orang Tua Walau hitam arang kelapa, Jika dibakar api membara. Hormati olehmu Ibu Bapak, Ridha Allah ada pada ridhanya. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada Ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati Ibunda. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang. Jangan lupa membaca pantun nasehat untuk pemuda. Atau pantun bersajak abab.

.
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/212
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/374
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/32
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/266
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/85
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/377
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/32
  • 6g1c0j5ieo.pages.dev/116
  • pantun berbakti kepada orang tua