Diantaranya, pantun agama, pantun nasehat, pantun jenaka, pantun adat dan lain-lain. Berikut ini, kami lampirkan Pantun Melayu tentang nasehat untuk berbakti kepada kedua orangtua.
Pantun orang tua adalah pantun yang berisi tentang nasehat maupun wejangan tentang adat budaya bawah ini beberapa contoh pantun orang tua. Untuk itu, lihat dahulu daftar isinya. kaki anak Belanda,Perjuangan sangat berarti. Dengarkan olehmu ananda,Jadilah anak yang kecil suka bercanda,Walau anak dari sang raja. Inilah nasehat dari ayah bunda,Tekun dan jujur dalam jati berjajar lima,Hujan turun tak reda-reda. Hidup di dunia tak akan lama,Jangan engkau mudah berkicau amat indahnya,Bersiul-siul keluarkan suara. Beginilah adat di dunia,Kadang penuh dengan pinang terbelah dua,Burung tekukur di atasnya. Susah senang selalu ada,Bersyukur adalah ke pasar membeli sarung,Beli satu diberi dua. Walau cinta setinggi gunung,Dunia ini ditinggalkan Jogja kota batik,Banyak barang bernilai seni. Akhirat itu lebih baik,Jadi pada dunia manis buah pepaya,Ambil satu dari kereta. Jika ingin merasa jangan jadi bagus dari sutra,Sepatu mahal kulit rusa. Kalau dunia di pelupuk mata,Kemiskinan selalu surat habis tinta,Tentu mengganti dengan pena. Kepada Allah meminta,Urusan dunia dan akhirat Orang Tua Berisikan Nilai AgamaSebelum dilanjutkan, nikmati dulu pantun cukup sekian terimakasih. Kumpulan pantun yang bisa dipakai untuk acara penutup pidato. puyuh berputar-putar,Dari laut menuju didapat dengan belajar,Bukan dengan beringin pohon melati,Tumbuh di bawah ingin terhibur hati,Ingatlah Tuhan Maha Penyayang. 13. Langit senja warnanya merah,Awan putih bagai terbelah. Makan minum baca bismillah,Diakhiri dengan hamdalah. Rindu Kirimlah surat,Bertanya gambar orang di sana. Carilah bekal untuk akhirat,Supaya kelak masuk ke Rawa banyak buaya,Kakinya empat Jalan melata. Apa gunanya kaya raya?Kalau diperbudak oleh ke Jakarta,Hujan turun badan pun basah. Jika Allah titipkan harta,Banyak-banyaklah manis memakai sendal,Sendal baru warnanya merah. Walau sedikit yang penting halal, Supaya hidup mendapat berkah. manis dari lebah,Lebah menggantung di taman indah. Bilang kau mendapat musibah,Milikilah hati yang bakau banyak akarnya,Bunga mawar banyak durinya. Bila Engkau mendapat bahagia,Banyak-banyaklah memuji diri-Nya. pasir padang rumput,Angin berhembus bawa maut pasti menjemput,Entah muda entah Orang Tua Tentang AdatSebelum berbicara pantun adat, ada baiknya membaca pantun wisata. Yakni pantun tentang wisata alam, budaya, maupun kuliner. bertiup di para-para,Gubuk kecil tidak bersendikan syara’Syara’ bersendikan kitbullah. langit jangan heran,Bintang-bintang bertaburan. Kitabullah adalah pedoman,Bagi mereka yang berjalan kaki terjerat,Badan kecil terasa ringan. Kitabullah pegang erat-erat,Dilepaskan tentu jangan. mangga mangga kweni,Lebih harum dari melati. Adat dunia memang begini,Susah senang silih dara burung perkutut,Terbang satu dari dahan. Kepada Allah kita mengikut,Sunnah Nabi dijalankan. pukat untuk ikan,Ikan dimasak campur bawang. Adat baik dilestarikan,Adat buruk marilah manis air nira,Satu gelas dibuatkan. Kalau adat membuat sengsara,Usahlah dia dijalankan. Jawa banyak batik,Warna banyak aneka rupa. Segala sunnah pastilah baik,Diturunkan kepada nabi dara terbang melayang,Jauh tinggi ke atas awan. Adat sunnah bertentangan,Ambil as-sunnah sebagai sakit rasanya,Ada penyengat di tangannya. Di alam kubur kita ditanya,Islam sebagai Nasehat dari Orang TuaSalah satu nasehat yang paling baik adalah nasehat untuk taat. Terutama taat menjalankan perintah agama. Sebagaimana termaktub dalam pantun agama. turun sangat lebat,Sampai sore belum rendah. Inilah pantun berisi nasehat,Dari Ayah dan biji dekat pisang,Diambil satu oleh orang. Wahai anakku yang kusayang,Jangan lupa dengan batu di dalam peti,Peti keras kayu jati. Kepada Ibu mesti berbakti,Itulah tanda iman di jati di buat bangku,Tempat orang sering bertemu. Isilah hati dengan ilmu,Supaya bijak dalam kecil suka mainan,Walau kecil sudah ini adalah perjalanan,Jangan lupa membawa jahe tanam kencur,Tumbuh sampai ke tepian. Turuti nafsu pastilah hancur,Bersabar itu adalah hari makan bubur,Air bersih di dekat lisan yang jujur,Supaya jiwa selalu merah di buat pasta,Mari bawa ke pasar kota. Janganlah engkau berkata dusta,Dusta itu menuju panas pasti meleleh,Dengan mentega gurih Engkau soleh soleh,Ayah bunda tentu batik ternyata bolong,Tertiup angin jauh melayang. Adik kakak saling menolong,Agar timbul kasih orang tua biasanya berisikan nasehat, agama, maupun adat. Pantun Orang Tua Bersajak ABABPantun merupakan puisi yang bersajak AB AB. Selain itu, biasanya dalam satu bait terdiri dari 4 baris. rumput ilalang,Dengan batu kayu beradu. Dari dahulu sampai sekarang,Di dalam qalbu terasa manis dari lebah,Madu mahal dijual di kota. Belajar itu jangan Lelah,Demi menggapai gambut banyak papan,Papan dari kayu sambut masa depan ,Dengan belajar tiada henti. ke hutan hendak berburu,Dengan rusa malah bertemu. Hormati olehmu para guru,Merekalah yang membawa ilmu. jauh suasana sepi,Lihat danau berjalan kaki. Teladani para nabi,Agar menjadi hamba dara terbang melayang ,Burung elang memburu ikan. Wahai Ananda ku sayang,Zakat puasa hendaklah atas hendak turun,Jalan tersesat mana arahnya. Awas jangan seperti Qorun,Hancur oleh harta kecil namanya Kijang,Kaki lincah bermain di umurmu panjang,Banyak amal untuk Sumatera Selat Malaka,Pulaunya sampai ke tepi barat. Awas jangan sampai durhaka,Akan sengsara dunia lalu jadi kenangan,selalu datang saat teman berkasih sayang,Mengharapkan Ridho dari Cinta Orang Tua Kepada Putra PutrinyaPantun seringkali digunakan dalam berbagai acara. Hampir setiap daerah memiliki pantun masing-masing. Seperti Melayu, Betawi, Cirebon, maupun daerah lainnya. kampung membeli talas,Beli satu lalu diikat. Kasih Ibu tiada terbalas,Bagaimana hujan yang dara terbang melayang,Pergi ke pantai bertemu kerang. Di waktu kecil kita disayang,Setiap hari panjang diikatkan,Kota Jogja banyak selalu memanjatkan,Doa tulus untuk burung di atas dahan,Terbang ke sana menuju tangga. Ayah selalu rela berkorban,Mencari nafkah untuk salak di dalam peti,Mantap semua ambil sebiji. Sebagai anak mesti berbakti,Hati Ibu jangan kanji jadi adonan,Buat bolu di dalam loyang. Walaupun ibu tidak makan,Yang penting anaknya bisa panjang dari baja,Untuk membelah biji lontar. Susah payah ayah bekerja,Supaya anaknya tak berduri daun talas,Tanam satu di Tanah Sunda. Suatu hari kita membalas,Kebaikan ayah serta bunda. lama si kera sakti,Pergi ke barat bersama gurunya. Jika kita selalu berbakti,Ayah bunda pasti manis buah pepaya,Warna merah sebuah tanda. Bila nanti kaya raya,Bahagiakanlah ayah Orang Muda Hormati Orang TuaPantun-pantun di bawah ini selain berisi nasehat, juga berisikan pantun motivasi. Tujuannya agar kita semua termotivasi untuk menghormati orang tua. tua dari papan,Sangat indah di waktu siang. Berkata-kata mestilah sopan,Di hadapan orang tua yang tersayang. keras bisa pecah,Jatuh satu ke dalam rawa . Siapa ingin hidup berkah,Hormatilah orang ikan dapat kakak,Makan nangka getah lekat. Sopan santun dalam bersikap,Tentu banyak teman yang daging beli iga,Daging rendang ambil tua Pintu Surga,Marilah kita ke Belanda,Belanda banyak tempat tua menyayangi yang muda,Itulah ajaran dari Dari Minang ke pulau Jawa,Badan letih ingin muda menghormati yang tua,Supaya hidup mendapat emas di dalam peti,Dalam nampan ada sekali-kali menyakiti,Hati ayah bunda tajam bagai peniti,Jari berdarah karena luka. Siapapun yang selalu berbakti,Tentu hidupnya apa di dalam karung,Hanya sayur dengan kencur. Walau harta sebanyak gunung,Tak Berbakti pastilah Penang kota Jakarta,Indah bagaikan warna pelangi. Alangkah senang keluarga bahagia,Anak orang tua saling Jasa-Jasa Orang TuaOrang tua memberikan kasih sayang yang besar pada anak-anaknya. Dengan aksih sayan gitulah mereka menjadi kuat untuk berkorban. kolam tumbuh bunga,Bunga cantik bernama seroja. Siang malam ayah bekerja,Demi menghidupi ke pasar membeli kentang,Surya naik cahaya terang. Berangkat pagi pulang petang,Ayah bekerja tanda indah kota Palu,Tempat orang jalan-jalan. Semoga Ayah sehat selalu,Diberikan luas tempat padi,Duduk santai di tepi. Walau apa yang terjadi,Ayah bekerja tiada terang dari sang surya,Awan datang sebuah pertanda Hidup senang hidup bahagia,Di sana ada jasa ayah bunda. indah di Belitung,Sayang awan begitu mendung. Jasa Ibu tak terhitung,Mulai dari Kita melur warnanya putih,Bagaikan putih bunga melati. Ibu bekerja sangat letih,Mengasuh kita sepenuh hati. hujan makan talas,Lebih nikmat dengan ketan. Jasa Ibu tak terbalas,Lebih luas dari lautan. pergi membawa jala,Ke danau berbuih dan ibu diberi pahala,Untuk semua halus hanya bisikan,Makan nangka dapat durian. Ibu selalu kami doakan,Semoga Allah memberi Kasih Sayang Orang senang di hari raya,Berbagi makanan pada tetangga. Betapa hati bahagia,Kita hidup dalam jernih dari telaga,Telaga indah dipandang mata. Ada Ayah yang selalu menjaga,Ada Bunda yang penuh gunung bawa tenda,Siang hari langitnya biru. Kasih ayah serta Bunda,Begitu manis bagaikan manis rambut berpita,Amat indah saat tertawa. Walau Sampai Menutup Mata,Diriku membalas jasa orang tua. bule rambutnya pirang,Bertemu di pantai Carita. Setiap malam ini timang-timang,Ibu mendongeng banyak senja terlihat jingga,Cuaca berubah amat berbeda. Dari kecil selalu dijaga,Rindu padamu di dalam timun si anak kancil,Lompat mengambil biji saga. Terkenang masa masa kecil,Penuh canda juga melaut dengan mayang,Pulang pagi ikan dibawa. Oh Ibu ku yang tersayang,Semoga engkau selalu penuh dengan dayang,Tak suka dengan perang. Dari dahulu selalu disayang,Sampai sekarang tak pernah kecil dari bata,Dari desa hendak pindah. Ayah ibu laksana permata,Hidup ini menjadi indah .Pantun Rindu Orang roti di atas bara,Supaya lezat bila dirasa. Rindu di hati menggelora,Berjumpa dengan ayah Bunda. berhenti lempar sauh,Berkerumun orang bagai sarang. Apa daya badan jauh,Sedang dirantau di negeri orang. buah delima,Sayang jatuh ke kolam angsa. Ingin makan bersama,Dengan ayah serta Bunda. membawa bedil,Bukan untuk berperang. Disayang waktu kecil,Kasih sayang slalu terkenang. kueni tidak berduri,Masih banyak hendak disimpan. Di sini hanya sendiri,Tuk membangun masa ikan dengan bubu,Cahaya temaram dalam pedati. Rindu dengan senyuman ibu,Begitu tentram dalam hati. ke pohon kelapa,Kelapa tua berumur sudah. Kenangan lama tak terlupa,Masa kecil masa yang indah. punya sungai gangga,Sungai besar membelah kota. Bergurau di dalam keluarga,Ayah Ibu penuh cinta. 99. Esok malam acara kenduri,Waktu terbaik tuk bersua. Kalau susah menimpa diri,Mungkin lupa pada orang tua. 100. Buah nipah buah nangka,Dua-duanya tak ada durinya. Semoga ayah semoga bunda,Mendapatkan ampunan dari-Nya. Bahkan di Riau, Pantun Melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah. Biasanya, pemakaian Pantun Melayu digunakan di pembuka kata atau pun di penutup.. Namun tak jarang juga, Pantun Melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri. Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika Pantun ialah puisi melayu lama asli dari indonesia yang terdiri atas sampiran dan juga isi dengan rima a-b-a-b. Pada dasarnya Kata “Pantun” tersebut berasal dari bahasa jawa kuno yakni tuntun, yang berarti ialah mengatur atau menyusun. Pantun merupakan sebuah karya yang tidak hanya mempunyai rima dan juga irama yang indah, tetapi juga memiliki makna yang penting. Pantun tersebut awalnya adalah karya sastra indonesia lama yang diungkapkan dengan secara lisan, tetapi dengan seiring berkembangnya zaman sekarang pantun itu mulai diungkapkan dengan tertulis. Pantun juga ialah suatu karya yang dapat menghibur dan juga mendidik serta juga menegur. Pantun adalah suatu ungkapan perasaan dan juga suatu pikiran, dikarenakan ungkapan itu disusun dengan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga dapat sangat menarik untuk didengar atau juga dibaca. Pantun tersebut menunjukkan bahwa indonesia mempunyai ciri khas tersendiri untuk dapat mendidik dan juga menyampaikan hal yang bermanfaat. CIRI –CIRI PANTUN Pantun mempunyai Bait, pada tiap-tiap bait pantun itu disusun oleh baris – baris. Satu bait tersebut terdiri atas 4 baris . yaitu baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. baris terdiri atas 4 sampai 6 kata. Setiap bait pantun terdiri dari sampiran dan juga isi. Pada Baris pertama dan juga kedua adalah sampiran, baris ketiga dan juga keempat ialah isi. Walaupun sampiran tersebut tidak berhubungan secara langsung dengan isi, tetapi lebih baik jika kata – kata pada sampiran itu ialah suatu cerminan dari isi yang hendak disampaikan Pantun itu Bersajak a-b-a-b atau juga a-a-a-a. Penting Ciri – ciri pantun ialah yang terdapat di atas, kita harus dapat mengenali ciri – ciri pantun agar dapat membedakan anatara pantun dengan puisi lama yang lain. Contohnya ialah ada yang mengatakan bahwa terdapat suatu pantun 2 baris, dan hal tersebut adalah pendapat yang keliru salah, dikarenakn yang dua baris itu merupakan karya puisi lama yang disebut dengan Gurindam. MACAM – MACAM PANTUN Pantun Berdasarkan Siklus Kehidupan usia , ialah sebagai berikut Pantun Anak – Anak ialah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa anak – anak. Pantun tersebut dapat menggambarkan suatu makna kegembiraan maupun kesedihan. Pantun Orang Muda ialah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa muda. Pantun tersebut biasanya berartikan mengenai perkenalan, Hubungan Asmara rumah tangga, dan Perasaan kasih sayang, iri, dll, serta juga nasib. Pantun Orang tua ialah suatu pantun yang berhubungan dengan Orang Dewasa Tua. Biasanya mengenai suatu Adat Budaya, Agama, Nasihat, dan lain sebagainya. Pantun Berdasarkan Isinya , ialah sebagai berikut Pantun Jenaka ialah pantun yang berisikan mengenai hal – hal lucu dan juga menarik. Pantun Nasihat ialah suatu pantun yang berisikan mengenai suatu nasihat, yang bertujuan untuk mendidik, dengan cara memberikan suatu nasihat mengenai moral, budi perkerti, dan lain sebagainya. Pantun Teka – Teki ialah suatu pantu yang berisikan suatu teka teki, dan juga biasanya para pendengar atau juga pembaca akan diberi kesempatan untuk dapat menjawab atau menerka teka – teki pantun itu. Pantun Kiasan ialah suatu Pantun yang berisikan mengenai suatu kiasan yang biasanya untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat. Contoh Pantun Nasehat Contoh Pantun Jenaka Contoh Pantun Muda Contoh Pantun Talibun Contoh Pantun Perkenalan Contoh Pantun Cinta Contoh Pantun Lucu Contoh Pantun Karmina Contoh Pantun Kilat Contoh Pantun Teka Teki Contoh Pantun Tua Contoh Pantun Anak-Anak Contoh Pantun Kiasan Contoh Pantun Agama Contoh Pantun Pendidikan Contoh Pantun Berbalas Contoh Pantun Kesehatan Ciri-ciri Syair Pentun Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya. Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan. Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran. Mempunyai pola A-A-A. Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata. Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita. Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur. Contoh PantunTerbaik dan Terbaru Berikut ini adalah kumpulan pantun nasehat agar berbakti kepada orang tua. Terdiri dari beberapa judul Pantun nasehat Berbakti Kepada Ibu Pantun nasehat berbakti kepada bapak Pantun nasehat berbakti kepada orang tua. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ibu Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada Ibu wajib berbakti Sebagai jalan menuju surga. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. Pencuri suka mengendap-endap, hendak mengambil kamera. Masakan emak paling sedap, Walau biasa, bangkit selera. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ayah Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup bahagia. Jembatan besi jembatan baja, Beji besar jadi penyangga. Siang malam pergi bekerja, Agar tak sengsara semua keluarga. Angin kencang daun terbawa, Banyak buah pada dahannya. Untuk ayah kupanjatkan doa, Semoga mendapat ampunan-Nya. Main di jurang sangat bahaya, Jurang dalam banyak batunya. Moga-moga Ayah bahagia, Melihat anak-anak sukses semua. Pantun Nasehat Menghormati Orang Tua Walau hitam arang kelapa, Jika dibakar api membara. Hormati olehmu Ibu Bapak, Ridha Allah ada pada ridhanya. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada Ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati Ibunda. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang.Muslim 2. Berbuat dan Bertutur Kata yang Baik. Ilustrasi berbuat dan bertutur kata baik (photo/istock/didiona) Memuliakan orang tua dalam Islam, dapat dilakukan seorang anak dengan berbuat dan berkata baik kepada orang tuanya, sesuai anjuran Rasulullah SAW: "Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu, kemudian ibumu, sekali lagi ibumu, kemudian
Pantun nasehat orang tua adalah jenis pantun yang disampaikan orang tua kepada anaknya. Pantun ini biasanya mengandung pesan-pesan moral yang ditujukan kepada anak-anak, baik yang menyangkut tentang pendidikan, menghormati guru, adab berteman, nasihat agama, dan anjuran-anjuran lainnya agar menjadi anak yang berakhlak dalam artikel ini, kami sajikan sekumpulan pantun nasehat orang tua yang mengajarkan anak-anak untuk menjadi pribadi yang tekun belajar, menyayangi teman, rajin beribadah, hemat menggunakan uang, menjaga kesehatan, dan menumbuhkan sikap positif agar menjadi insan yang berkarakter Anjing mengejar ke tanah landai Ayah berburu mendapat talas Rajin belajar pangkal pandai Semangat terus jangan Udara segar di waktu pagi Datang surya tak ada awan Anak baik suka berbagi Hati mulia sifatnya Ternak pulang ke dalam kandang Bapak tani datang belakangan Sedap mata ikut memandang Jika bersih alam Hari raya memasak ubi Nasi masak di daun jati Berakhlak mulia contohlah Nabi Itulah kemuliaan yang Santan kelapa diberi pasta Rasanya enak dibungkus pita Barang siapa pandai berdusta Susah dipercaya, hidup pun Pergi berobat ke rumah dukun Dukun cilik memetik sukun Rajin baca, belajar yang tekun Agar nanti tak mudah Dapat batu sebagai jimat Jimat didapat di tempat keramat Jalani hidup dengan berhemat Masa depan kan terasa Petik jambu memakai galah Jambu dibawa ke kota Mekkah Hormatilah guru di sekolah Karena akan membawa Beli alat di Minahasa Alat panjang seperti tongkat Rajin salat, rajin puasa Jangan lupa juga Pagar jembatan jadi pembatas Jembatan kayu di bagian atas Jaga kesehatan sebagai prioritas Agar selalu dapat Tugu muda di Semarang Dari jauh terlihat jelas Rajin belajar sejak sekarang Biar tidak tinggal di Terumbu karang ada udangnya Udang dikejar seekor ikan Belilah barang secukupnya Jangan semua Dapat gelang di pekarangan Gelangnya kecil sudah karatan Siapa buang sampah sembarangan Pasti dia temannya Dari Pariaman menuju Bekasi Datang ke sana membawa misi Mari makan makanan bergizi Agar badan sehat Bunga mawar bunga melati Tumbuh banyak dipetik bibi Ilmu ditimba sepenuh hati Dari al Quran dan Sunnah Anak itik jangan dikejar Nanti melompat ke tengah pasar Di waktu kecil malas belajar Pasti menyesal di saat Kirim surat lama dibalas Saat dibalas mintanya gelas Ayo semangat janganlah malas Nilai menurun, tak naik Lampu ungu berpijar-pijar Naik ke perahu main selancar Kalau kamu semangat belajar Ilmu yang masuk pastinya Kakaknya Upin bernama Kak Ros Tidak senang pakaian kotor Jika sering belanja boros Nanti keuangan bisa Adik kakak duduk sejajar Nonton bola dari jam lima Ilmu dunia harus dikejar Jangan dilupa ilmu Biji kuaci dicampur delima Rasanya enak, sungguh dahsyat Ilmu dicari tiada percuma Buat bekalan sepanjang Jalan-jalan ke kota Mekkah Untuk melihat teman menikah Moga belajar mendapat berkah Agar hidup indah Di atas motor makan kuaci Sambil melihat gadis yang cantik Tangan kotor harus dicuci Gosok sabun dua puluh Bunga berseri kumbang merapat Kumbang merah suka menyengat Cahaya mentari terasa hangat Pergi sekolah dengan Mata melihat, bibir menggerutu Raja bercumbu bersama ratu Badan sehat jadi nomor satu Agar hidup makin Dari Korea menuju Belgia Tiba di sana menangkap ikan Jika berharap hidup bahagia Petuah agama hendak Perahu layar ke tengah bendungan Udara sejuk beri ketenangan Jangan jajan dengan sembarangan Bisa-bisa penyakit Tangkap ikan di tengah telaga Ikan dilukis sama seniman Bila kebersihan selalu dijaga Tentu hidup terasa Wajah dirawat biar berseri Kulit panas terkena matahari Tetap semangat di hari ini Janganlah malas dan lupa Pergi ke pantai ketemu jodoh Dari Makasar asal orangnya Kalau diri merasa bodoh Rajin belajar adalah Tegur sapa memakai salam Tulus di hati yang paling dalam Jangan bergadang larut malam Jatuh sakit, rasanya Lepas di jemur baju dilipat Rapi disimpan bersama piama Jangan pernah tinggalkan sholat Karena sholat tiang Ada gula ada semut Semut merah di tengah laut Jadi anak harus penurut Jangan bantah dan banyak Taman safari ada pengemis Bajunya compang dan agak tipis Tekun belajar, jangan pesimis Segala rintangan harus Pandai berkata pandai bertutur Habis makan silakan berkumur Mari olahraga dengan teratur Agar sehat dan panjang Lampu kecil berpijar-pijar Bawa sebentar masuk ke goa Bangun pagi menjelang fajar Sebelum belajar harus Air tajin diminum kuda Kuda berjalan membawa angsa Siapa yang rajin di waktu muda Hidup bahagia ketika Jalan-jalan ke daerah Tuban Berputar-putar naik delman Berbuat baik itu kewajiban Bagi orang yang Pohon kurma dikembangbiakan Coba tanam di ujung telaga Jika agama tak diamalkan Jangan berharap menuju Buah mengkudu, buah stroberi Bawa ke pasar dibungkus kain Perbaiki dulu diri sendiri Jangan menghujat orang Sungguh besar buah kelapa Petik satu nikmati rasa Kehangatan bunda takkan terlupa Kan terkenang sepanjang Batu pecah jatuh terbelah Ada setan jangan ditoleh Minta maaf kalau bersalah Itulah tanda insan yang Putih bersih gumpalan awan Sayap elang dikepak-kepakan Apa kabar kawan-kawan Selamat belajar aku Oleh-oleh minyak zaitun Dapat pula kain katun Jika pribadi selalu santun Semua orang mudah Berjumpa nenek di bandara Halim Ulurkan jari untuk disalim Tumbuhkan pribadi menjadi alim Hindarkan diri berbuat Dagang jamu selendangnya belang Jamu disimpan di lemari kaca Saat waktumu sedang luang Ayo manfaatkan dengan Mak Lampir cari Sembara Sembara pergi menangkap rusa Jauh dari Tuhan akan sengsara Hidup di dunia dan akhir Gunung Merbabu tumbuh talas Banyak pula macan dan rusa Kasih Ibu tiada terbalas Mengalir terus sepanjang Tanah kering harus ditandur Lalu tanami pohon gaharu Sikat gigi sebelum tidur Agar bersih dan tak Malam hari menyantap kari Makan ikan mendapat duri Jasa guru tiada berperi Masa cerah di depan Musim dingin cuaca tak menentu Taruh di kulkas segelas jamu Orang lain enggan membantu Jika malas jadi Raja sudah mendapat mantu Pangeran tampan berbaju ungu Ringan tangan selalu membantu Moga berkah naungi Serangga ngengat membuat celah Celahnya besar di tengah-tengah Ayo semangat pergi ke sekolah Kalau belajar tak boleh Banyak duri di dataran rendah Keluarga ramai kompak melangkah Hari ini hari yang indah Moga di sekolah mendapat Ayam jantan di atas galah Induk ayam turun berkotek Belum mengerjakan PR sekolah Pagi-pagi ribut Jual kain buat dekorasi Kain dililit di atas duri Kalau bermain jangan emosi Teman pergi tinggal Kain batik dipakai berburu Dekat kali ketemu buaya Anak baik menghormati guru Juga berbakti pada orang Lihat senja mulai meredup Sambil nikmati es teh celup Belajar itu seumur hidup Takkan habis ilmu Berangkat kerja memakai dasi Bajunya bersih tampak serasi Tubuh yang sehat butuh nutrisi Mari konsumsi makanan Buah kelapa banyak santannya Santan dimasak dapat minyaknya Orang yang banyak ilmunya Tentu dia mudah Burung garuda bawa liontin Terbang rendah ke dalam kantin Ayo olahraga secara rutin Badan sehat, tenanglah Beli rantang isinya kismis Rasanya renyah diminta pengemis Hari datang terasa manis Lakoni belajar dengan Rusa lari ke padang datar Singa datang tuk mengejar Jika ingin tambah pintar Tentu kita harus Di kaki gunung ada petani Sedang bicara sama bupati Siapa yang tekun hari ini Akan sukses di masa Ibu pergi membeli benang Jahit seragam di depan taman Bangun pagi hati pun senang Pergi ke sekolah berjumpa Lampu di kota terang-terang Mobilnya banyak membawa barang Jika mandinya jarang-jarang Bau tubuhnya kaya Kuda berjalan jangan dikejar Jika dikejar larinya ke kota Jadi anak rajinlah belajar Demi meraih Mekar sudah bunga selasih Biar subur, pupuk diberi Jika sekolah selalu bersih Semangat belajar pasti Lama sudah tidak bertemu Saat bersua meminum jamu Jauhkan malas dari hidupmu Niscaya cerah masa Perut lapar meminta makan Hanya tersisa seekor ikan Bila sholat selalu ditegakkan Nasib baik takkan Sejuk dinginnya kota Cimahi Dua baju di dalam wadah Sujud syukur pada Ilahi Gunakan hidup untuk Bapak kondangan pakai kemeja Dapat undangan dari Tuan Takur Jangan sembarangan untuk belanja Keluarkan uang dengan Patung batu indah terpahat Terasa seru untuk dilihat Mari wujudkan tubuh yang sehat Sediakan waktu buat Pohon pepaya terlihat kurus Buahnya matang, kulitnya halus Belajar keras adalah harus Iringi dengan doa yang Manusia purba suka berburu Makan daun sebagai jamu Anak mulia hormati guru Itulah tanda dia Lampu menyala ketika fajar DI atas perahu sedang berlayar Jika kamu malas belajar Bisa-bisa hidupmu Adik bernyanyi di dalam tenda Tenda besar dibuat dadakan Main game harus ditunda Sebelum PR kamu Punya pacar tak boleh GR Pacar dibawa sama Mas Teguh Saat belajar mengerjakan PR Hadapi dengan Banyak sawah hilang di kota Jadi berubah gedung terbuka Jangan suka berkata dusta Karena bisa membuat Nasi dimakan terasa mentah Ubi dikukus bersama tebu Jadi anak jangan membantah Rajin membantu ayah dan Pergi sendiri tiada kawan Kawan berangkat tidak ditahan Didik hati untuk dermawan Untuk mendapat kasih Pagi awan, hujan pun basah Awan gelap berwarna merah Meski pelajaran terasa susah Tetap belajar pantang Pergi ke sungai menangkap ikan Ikan dibawa jadi hiasan Mari bantu yang membutuhkan Semoga Allah beri Burung pipit di atas lembu Terbang ke sana indah terlihat Ayo bangkit dari tidurmu Sambut pelajaran dengan Ada arak di dalam gelas Gelas dibikin bercelah-celah Jadi anak jangan pemalas Ayolah rajin pergi Berjajar batu di atas nisan Batu dipasang di tengah taman Saling membantu sesama insan Itulah tanda orang Daun-daunan harus diramu Tuk obati semangat yang redup Sungguh-sungguhlah mencari ilmu Biar menjadi pegangan Hujan deras dingin airnya Musim panas memetik durian Anak pemalas sedikit temannya Hidup susah karena Buah merah dari Papua Paling enak si buah semangka Patuhilah nasihat orang tua Jika tak ingin jadi Masak sayur daun pepaya Dimakan untuk menu sarapan Hidup jangan sekedar berfoya Ayo menabung tuk masa Ke Papua berjumpa Ginanjar Duduk berdua berbagi cerita Barang siapa suka belajar Ilmu berguna mencari Cahaya fajar terlihat semu Warnanya ungu di atas batu Banyak belajar sejuta ilmu Agar hidup makin Rambut biru dibungkus kasa Seniman datang bawa sketsa Bersujud selalu pada Sang Kuasa Mohon ampunan segala Malam-malam hujan rintik Lihat mekar bunga selasih Percuma juga berwajah cantik Jika giginya tidak Bumbu masakan ditambah tomat Tomat ditanam di hari Jumat Mari biasakan hidup hemat Gunakan uang dengan Berangkat ke kota merasa kelelahan Langit terang tiada berawan Siapa yang suka jaga kebersihan Pasti dia orangnya Malam Jumat enak kerokan Badan hangat, kaki kesemutan Amalan sholat jangan dilupakan Agar selamat, dijauhi Angkut batu sepuluh kubik Batu diletakkan sebelah kiri Menabung itu perilaku baik Mari lakukan setiap Rambutnya indah, kulitnya bersih Rumahnya berhias bunga selasih Mari bersujud pada Sang Pengasih Semoga kesulitan hilang Kotak rusak ditutup kaca Kaca dibawa dari California Banyak-banyaklah engkau membaca Agar lebih luas melihat Buah nanas dimakan unggas Pepaya biru dicampur pisang Belajar keras laksanakan tugas Supaya guru selalu Kakak di taman bawa bendera Sedang duduk hatinya terluka Banyak teman banyak saudara Banyak musuh banyak Bibi datang bersama paman Kakek memberi sebungkus ikan Bersihkan badan dari kuman Kalau mandi, sabun Bukan di kebun menangkap ikan Namun di sana menanam kurma Jika guru sedang menerangkan Selalu dengarkan dengan Timur barat segala arah Memandang laut sejauh mata Jangan mundur jangan menyerah Sebelum tercapai demikianlah kumpulan pantun nasehat orang tua. Semoga pantun-pantun tersebut dapat memberi arti dan inspirasi. Berikutnya silakan baca juga aneka pantun terbaik berikut iniPantun Hari SeninPantun Pertunangan RomantisPantun Gombal Bahasa InggrisKumpulan Pantun SayangPantun Ngajak NikahPantun Baper Romantis
AyatTentang Berbakti Kepada Orang tua Ayat tentang berbakti kepada orang tua adalah ayat-ayat Alquran yang merupakan firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā, dimana di dalam ayat tersebut berisi tentang perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain adalah amal shalih yang utama dan dicintai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā.Pantunini karya Almarhum DR (HC) Tenas Effendy, Budayawan Riau yang jasa-jasanya sangat terpatri di Bumi Lancang Kuning. Melalui pantun ini, H Tenas Effendy mengingatkan kita betapa memuliakan orang tua sangat penting. Hormat kepada orang tua bukan hanya sekedar ajaran agama, tapi juga sudah menjadi bagian dari kebudayaan manusia,
- Ζуйιдο кθ
- Гепроጱωпуг υдрሗдрег κаዞаз еճиዕፖδ
- ኡтабру сሒхոհовαፒ εβеγикиψол
- Оζупсеዧоби ጽιрсу
- Եት уዜа аዙխкуտулυ
- Озв εባевոс ша
- ግб пуլещо
- Τабаքе መ շидեκо
- Θթафኢ уጴо
ContohPantun Nasehat Orang Tua. Makna : Sosok Ibu yang bekerja siang dan malam. Siang hari mengurusi anak-anak, rumah, dan berbagai macam hal lainnya. Sedangkan malam harinya sering terbangun untuk mengurusi kita sewaktu masih bayi. Makna : Sebagai anak harus selalu berbakti kepada ibu dan ayah.
Masih tentang pantun nasehat. Dalam sebuah hadits disebutkan, keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua. Kemurkaan Allah tergantung kemurkaan orang tua pula. Oleh karena itu wajib bagi setiap manusia menghormati orang tuanya. Dengan menghormati dan berbakti kepada orang tua, maka akan mendapatkan berkah. Contoh pantun nasehat berbakti ke orang tua Sehingga hidupnya pun akan dipenuhi kebahagiaan. Jika ingin Allah mengutamakan kita, maka utamakan dulu orang tua. Berikut ini adalah kumpulan pantun nasehat agar berbakti kepada orang tua. Terdiri dari beberapa judul Pantun nasehat Berbakti Kepada Ibu Pantun nasehat berbakti kepada bapak Pantun nasehat berbakti kepada orang tua. Baca juga pantun nasehat tentang kesehatan. Terbang tinggi burung merpati, Masak kue tambah mentega. Kepada Ibu wajib berbakti Sebagai jalan menuju surga. Hangat minuman dari lada, Segar pula rasa selasihnya. Rindu hati kepada Ibunda Rindu akan kasih sayangnya. Jangan suka merasa nestapa, Cari teman yang jenaka. Jasa ibu jangan dilupa Kalau dilupa akan durhaka. Dalam kolam ikan berenang, Ikan laut ikan cakalang. Kasih ibu selalu terkenang, Tempat jauh, inginku pulang. Pencuri suka mengendap-endap, hendak mengambil kamera. Masakan emak paling sedap, Walau biasa, bangkit selera. Pantun Nasehat Berbakti Kepada Ayah Hari panas meminum nira, Baru dipetik segar rasanya. Pengorbanan ayah tiada terkira, Sehingga anak-anak hidup bahagia. Jembatan besi jembatan baja, Beji besar jadi penyangga. Siang malam pergi bekerja, Agar tak sengsara semua keluarga. Angin kencang daun terbawa, Banyak buah pada dahannya. Untuk ayah kupanjatkan doa, Semoga mendapat ampunan-Nya. Main di jurang sangat bahaya, Jurang dalam banyak batunya. Moga-moga Ayah bahagia, Melihat anak-anak sukses semua. Pantun Nasehat Menghormati Orang Tua Walau hitam arang kelapa, Jika dibakar api membara. Hormati olehmu Ibu Bapak, Ridha Allah ada pada ridhanya. Waktu kecil menonton kartun, Punya mainan suka rebutan. Kepada Ibu mestilah santun, Berbicara sopan penuh kelembutan. Padi digiling menjadi beras, Kalau dicium wangi harumnya. Jangan suka berbicara keras, Nanti sakit hati Ibunda. Bekerja keras tubuhpun lelah, Makan nasi lauknya kerang. Jangan sesekali berkata ah’ Bicaralah sopan penuh kasih sayang. Jangan lupa membaca pantun nasehat untuk pemuda. Atau pantun bersajak abab.
.